23.9 C
Malang
Kamis, Desember 5, 2024
KilasIstana Angkat Bicara Soal 'Bantuan Wapres Gibran': Beliau Punya Dana Operasional

Istana Angkat Bicara Soal ‘Bantuan Wapres Gibran’: Beliau Punya Dana Operasional

Bantuan sosial (bansos) dengan tas wadah bertuliskan 'Bantuan Wapres Gibran' ramai disorot oleh publik. (Maklumat.ID)
Bantuan sosial (bansos) dengan tas wadah bertuliskan ‘Bantuan Wapres Gibran’ ramai disorot oleh publik. (Maklumat.ID)

MAKLUMAT – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi angkat bicara soal bantuan sosial (bansos) yang disalurkan Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka, yang menuai kontroversi belakangan.

Bantuan tersebut terbungkus dalam goodie bag (tas) berwarna biru bertuliskan ‘Bantuan Wapres Gibran’. Tulisan tersebutlah yang kemudian viral di media social dan menuai kontroversi.

Hasan menjelaskan, sebagai Wapres, Gibran memiliki dana operasional untuk kegiatannya. Dia menyebut, Gibran dapat mempergunakan dana operasional itu, termasuk untuk memberikan bantuan kepada masyarakat.

“Bantuan wapres kan enggak apa-apa. Dana bantuan dari wakil presiden, kan (Gibran) punya biaya operasional,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/12/2024).

“Beliau bisa gunakan itu untuk bantuan ke masyarakat,” imbuh Hasan.

Menuai Kontroversi

Sebelumnya, beredar video di media sosial warga korban banjir di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, mendapatkan bantuan dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Kamis (28/11/2024).

Bantuan sembako itu ditempatkan dalam goodie bag bertuliskan ‘Bantuan Wapres Gibran’. Goodie bag berwarna biru muda dengan gambar Gedung Istana Wakil Presiden itu berisikan beras, minyak goreng, gula, serta teh.

Dari video tersebut, seorang warga bernama Juriah bercerita baru pertama kali mendapat bantuan dari anak bungsu presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu.

Selain di Kampung Melayu, Gibran juga meninjau wilayah terdampak banjir lainnya, seperti Bidara Cina dan Cawang.

Sejumlah kalangan menilai aksi Gibran tersebut sebagai langkah mencuri start untuk memproyeksikan diri dalam kontestasi Pilpres 2029 mendatang.

“Gibran nampaknya memang sedang curi start kampanye dan membangun investasi politik, karena ayahnya sudah tidak lagi memiliki kekuatan politik dan pengaruh yang bisa melakukan intervensi dan cawe-cawe untuk Pilpres berikutnya, sehingga dirinya ingin dikenal masyarakat sebagai pemimpin muda yang peduli dan merakyat,” ujar Direktur DEEP Indonesia, Neni Nur Hayati, kepada Maklumat.ID, Senin (2/12/2024).

“Komunikasi adalah simbol yang mengartikulasikan bagaimana Gibran memiliki kepentingan jangka panjang untuk memperluas jelajah komunikasi politik terutama di pemilih,” sambungnya.

Tindakan Tidak Etis

Neni menilai aksi Gibran itu sebagai tindakan yang tidak etis dan tidak mencerminkan sosok pemimpin yang tulus dalam melayani rakyatnya.

Dia juga mengkritik penggunaan anggaran dan sumber daya negara digunakan oleh Gibran untuk membangun citranya sendiri.

“Tindakan ini dinilai tidak etis, bukan negarawan dan bukan pemimpin yang tulus melayani rakyatnya, melainkan ada tujuan lain yang menjadi agenda prioritas dengan memanfaatkan sumber daya negara,” tandas Neni.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer