Jadi Ketua APEKSI 2025-2030, Eri Cahyadi Pesankan Bebas Sampah hingga Sistem Satu Data

Jadi Ketua APEKSI 2025-2030, Eri Cahyadi Pesankan Bebas Sampah hingga Sistem Satu Data

MAKLUMAT — Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, kembali terpilih sebagai Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) untuk periode 2025–2030. Penetapan tersebut dilakukan dalam Sidang Pleno IV Musyawarah Nasional (Munas) VII APEKSI 2025, di Convention Hall Grand City, Jumat, (9/5/2025) lalu.

Pemilihan Ketua Dewan APEKSI ini melalui musyawarah mufakat bersama Komisariat Wilayah (Komwil) dan 98 anggota APEKSI di seluruh Indonesia. Bagi lelaki kelahiran Surabaya tersebut, dipilih kembali sebagai ketua adalah amanah yang berat. Oleh karenanya, ia mengajak 98 wali kota untuk menjadikan organisasi pemerintah kota ini sebagai wadah untuk berinovasi bersama-sama memajukan kota-kota di Indonesia.

“Wali kota ini duduk sama tinggi, duduk sama rendah, sehingga ketika ada permasalahan tidak hanya dibebankan kepada pengurus, tapi semua menjadi satu bagian, dan itu sudah disepakati bersama. Sehingga nanti ketika ada rekomendasi-rekomendasi dari Komwil maka kita akan rapatkan dan menjadi satu bagian,” kata Wali Kota Eri.

Harus Selaras dan Sinergis dengan Pemerintah Pusat

Eri Cahyadi juga menyampaikan, bahwa kota-kota yang tergabung ke dalam APEKSI, harus memiliki visi-misi yang bersinergi dengan arah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto. Ia tak lupa mengingatkan pentingnya keselarasan antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Salah satu yang ia sebutkan adalah tentang Indonesia bebas sampah di tahun 2029 yang digaungkan oleh Prabowo Subianto. Dengan adanya program tersebut, Eri Cahyadi mengatakan bahwa setiap kota harus memiliki tempat pemilahan mandiri untuk mengurangi tumpukan sampah di Indonesia.

Baca Lainnya  Eri Cahyadi Bisik-bisik Duit Rp12 T di Awal Ramadan

“Maka yang kita lakukan hari ini adalah menentukan bagaimana kita bisa mengurangi sampah, salah satunya adalah memilah sampah dari rumah. Menteri Lingkungan Hidup (LH) kemarin juga menyampaikan untuk kota penghasil sampah 1000 ton per hari akan diberi alat menggunakan biaya dari pusat,” paparnya.

Eri Cahyadi juga menyinggung soal sistem satu data. Ia menjelaskan bahwa jika setiap kota memiliki sistem satu data yang dapat terintegrasi dengan pemerintah pusat, maka masalah kemiskinan, stunting, dan sebagainya bisa teratasi dan diintervensi oleh masing-masing pemerintah kota.

“Karena data kami berbeda dengan data yang disurvei oleh BPS. Tadi beliau (Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir) alhamdulillah sudah dirapatkan dengan Pak Menteri (Mendagri Tito Karnavian) dan BPS, sehingga dengan begitu data itu bisa diberikan kepada kami by name by addres dan kami bisa mengintervensi keluarga miskin dan anak-anak yang kategori stunting. Kalau kita tidak punya data by name, by addres bagaimana kita bisa memberikan intervensi. Itu yang kita lakukan hari ini,” tandasnya.

APEKSI Wadah Inovasi Kota-kota

Dalam kesempatan ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Komjen Pol Tomsi Tohir Balaw, mengucapkan selamat dan terima kasih atas terpilihnya kembali Eri Cahyadi sebagai Ketua Dewan Pengurus APEKSI periode 2025-20230. “Terima kasih kepada Pak Eri dan pengurus lainnya, atas jerih payahnya untuk kebersamaan dan memajukan APEKSI serta berkontribusi kepada masyarakat kita,” ujarnya.

Baca Lainnya  Khofifah Naik Delman ke Pasar Jumat Legi Sukodono, Borong Mochi dan Cenil Khas Warga Lokal

Pasca pelaksanaan Munas VII APEKSI 2025 ini, Tomsi menyebutkan, Kemendagri akan terus mendukung penuh APEKSI untuk bisa membawa perubahan bagi negeri ini. Ia juga berharap ke depannya tidak ada lagi kota yang tertinggal dan paling maju di Indonesia.

Menurutnya, APEKSI harus bisa menjadi wadah bagi kota-kota di Indonesia untuk berinovasi. Jika ada satu kota yang memiliki sebuah inovasi atau program, bisa meniru inovasi atau program tersebut untuk diterapkan di masing-masing kotanya.

“Menjiplak itu kan lebih gampang, walaupun menjiplak itu tidak mudah, tapi akan lebih cepat (menerapkan inovasinya). Seperti halnya yang dilakukan oleh Kota Gorontalo, itu programnya memberikan satu butir telur rebus yang diantar langsung oleh Karang Taruna kepada ibu hamil dan anak kurang gizi. Nah, dengan seperti ini, modal sedikit, tapi stunting cepat berkurang,” paparnya.

Ia berharap, kepemimpinan Eri Cahyadi sebagai Ketua Dewan Pengurus APEKSI bisa membawa perubahan bagi Indonesia ke depannya. “Mudah-mudahan tugas mulia ini dapat terlaksana sebaik-baiknya,” tandasnya.

*) Penulis: M Habib Muzaki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *