Jadi Magnet Baru Politik Nasional, Arus Hijrah Politisi ke Gerindra Diprediksi Kian Deras

Jadi Magnet Baru Politik Nasional, Arus Hijrah Politisi ke Gerindra Diprediksi Kian Deras

MAKLUMAT — Kemenangan Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2024 mulai mengubah peta kekuatan politik nasional. Partai Gerindra kini dinilai menjadi magnet baru yang menarik banyak politisi lintas partai untuk bergabung. Hal itu diungkapkan pengamat politik Selamat Ginting dalam kanal YouTube Abraham Samad, Rabu (12/11).

“ Fenomena ini sebagai arus besar migrasi politik yang wajar dalam konteks pergeseran pusat kekuasaan. Gerindra ini seperti gula-gula. Dalam waktu dekat akan banyak kader partai lain yang hijrah karena melihat peluang kekuasaan semakin besar,” ujar Ginting.

Menurutnya, elektabilitas Gerindra saat ini telah melampaui 30 persen, menjadikannya partai dengan daya tarik paling kuat di antara partai-partai besar lainnya. Sementara itu, PDI Perjuangan disebut mengalami penurunan signifikan.

“PDIP yang dulu sekitar 20 persen, sekarang mungkin hanya tersisa 13 persen,” kata Ginting.

Kondisi ini, lanjut dia, menjadi konsekuensi logis dari bergesernya poros kekuasaan pasca berakhirnya era Jokowi. Para politisi dinilai berupaya mencari “pelabuhan baru” agar tetap relevan di lingkar kekuasaan baru.

“Gerindra menjadi simbol stabilitas dan masa depan politik Indonesia saat ini. Tapi arus masuk besar juga akan menjadi ujian bagi partai ini, apakah mampu menjaga soliditas internal sambil menampung berbagai kepentingan baru,” tegasnya.

Seiring meningkatnya posisi Gerindra sebagai partai penguasa, tantangan utama menurut Ginting bukan sekadar mempertahankan elektabilitas, tetapi juga menjaga karakter ideologis dan integritas politik di tengah derasnya gelombang pragmatisme pasca pemilu.

Baca Juga  Siti Zuhro: Upaya Prabowo Rangkul Parpol Lain Non Pendukung Sesuai Janji Kampanye

Arus hijrah politik ini disebut menjadi tanda konsolidasi baru kekuasaan nasional, di mana Gerindra berpotensi memperluas pengaruh hingga ke tingkat legislatif dan daerah.

“Jika Gerindra mampu mengelola momentum ini, maka partai ini bukan hanya pemenang pemilu, tetapi juga pilar utama arah politik Indonesia lima tahun ke depan,”  pungkas Ginting.

*) Penulis: R Giordano

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *