Jember Zero Dose Tertinggi, Bupati Fawait Ajak Tokoh Agama dan Komunitas Dukung Imunisasi Campak

Jember Zero Dose Tertinggi, Bupati Fawait Ajak Tokoh Agama dan Komunitas Dukung Imunisasi Campak

MAKLUMAT – Kabupaten Jember mencatat angka tertinggi anak zero dose atau serodos di Jawa Timur, yakni 11.049 anak belum pernah menerima imunisasi dasar. Kondisi ini menjadi sorotan serius karena berpotensi menambah 6 ribu anak serodos baru pada 2025 jika cakupan imunisasi tidak segera diperbaiki.

Merespons situasi tersebut, Bupati Jember Muhammad Fawait menegaskan komitmennya memperkuat program imunisasi campak rubella. Menurutnya, penolakan imunisasi di masyarakat tidak hanya dipicu faktor ekonomi, tetapi juga kurangnya pemahaman.

“Kadang-kadang masalah imunisasi ini bukan karena ketidakmampuan, tapi karena penolakan. Karena itu, kami akan menggandeng tokoh agama, komunitas, dan organisasi masyarakat untuk memberikan pencerahan sejak dini,” kata Fawait dalam Audiensi Akselerasi Imunisasi Rutin dan Imunisasi Kejar UNICEF di Jember, Selasa (2/9/2025).

Fawait menilai peran tokoh agama sangat strategis karena dekat dengan masyarakat lewat pengajian rutin. “Ketua-ketua pengajian bisa menjadi pintu masuk untuk edukasi tentang pentingnya imunisasi,” ujarnya.

Selain menggandeng tokoh agama, Pemkab Jember juga mengalokasikan hampir Rp400 miliar untuk sektor kesehatan, termasuk pembiayaan BPJS Kesehatan. Fawait berharap langkah tersebut dapat mempercepat penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi, serta mengatasi stunting.

Ketua Tim Kerja Surveilans dan Imunisasi Dinkes Jatim, Eka Putri Lestari, menyebut capaian imunisasi dasar lengkap di Jember baru 38,7 persen dari target 55 persen pada Juli 2025. “Angka 11 ribu anak serodos ini harus segera dikejar dengan imunisasi, karena masih bisa diberikan sebelum anak berusia 59 bulan,” jelasnya.

Baca Juga  Pemprov Jatim, Unicef dan Unusa Luncurkan Analisis Situasi Fortifikasi Pangan: Strategi Gizi Jatim untuk Generasi Emas 2045

Sementara itu, UNICEF menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Health Specialist UNICEF Indonesia, Dr. Armunanto, menyebut keberhasilan Jember menjadi kunci keberhasilan Jawa Timur dan nasional dalam menangani KLB campak.

“Jika Jember bisa menuntaskan masalah ini, maka Jawa Timur akan lebih cepat selesai, dan nasional pun terbantu,” tegasnya.

Dengan tingginya angka serodos, kolaborasi antara pemerintah daerah, tokoh agama, komunitas, dan lembaga internasional diharapkan mampu mempercepat percepatan imunisasi agar anak-anak Jember terlindungi dari penyakit berbahaya.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *