MAKLUMAT – Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa sebanyak 280 hektare lahan di Riau terbakar akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Polisi telah menetapkan 46 orang sebagai tersangka pada kasus kebakaran hutan dan lahan.
Hal itu disampaikan Jenderal Sigit saat melakukan peninjauan langsung ke lokasi karhutla di Riau, Kamis (24/7/2025). Ia memantau sejumlah titik api melalui udara menggunakan helikopter. “Saya lihat tadi titik api masih tetap ada. Karena itu dilakukan water bombing dan modifikasi cuaca atau TMC,” ujar Sigit, mengutip laman berita resmi Polri, Tribatanews.
Kapolri menegaskan bahwa penanganan karhutla dilakukan secara masif dan terkoordinasi lintas sektor. Ia menekankan pentingnya respons cepat dalam mengatasi karhutla. “Sejak awal kami sudah melakukan pencegahan, edukasi, dan sosialisasi. Kami juga aktifkan aplikasi pemantau hotspot agar cepat terdeteksi dan bisa segera ditangani,” kata Sigit.
Jenderal Sigit memastikan bahwa TNI, Polri, dan instansi lainnya telah mengerahkan berbagai alat pemadam untuk memadamkan titik-titik api. Ia juga mengingatkan agar tidak ada lagi penambahan titik api, terutama akibat ulah manusia. “Penting untuk mencegah agar tidak muncul hotspot baru, khususnya yang disebabkan oleh kelalaian atau kesengajaan,” tegasnya.
Water Bombing
Dalam laporan yang diterimanya dari Kapolda Riau, Sigit menyebut bahwa 46 orang telah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka pembakaran lahan. “Saat ini proses penegakan hukum sedang berjalan. Kami mendalami apakah kebakaran ini disengaja atau karena kelalaian. Total lahan terbakar mencapai kurang lebih 280 hektare,” paparnya.
Tim Satgas Karhutla, kata Sigit, terus berupaya memadamkan titik api yang tersisa melalui water bombing dan operasi modifikasi cuaca (OMC). Ia berharap OMC bisa segera mendatangkan hujan buatan di kawasan rawan kebakaran. “Mudah-mudahan modifikasi cuaca ini bisa maksimal sehingga dalam waktu dekat hujan bisa turun di lokasi-lokasi fire spot,” ujarnya.
Kapolri juga menyampaikan bahwa pihaknya akan menambah helikopter untuk mempercepat pemadaman, terutama di wilayah perbukitan yang sulit dijangkau. “Di wilayah seperti Rokan Hulu, pemadaman hanya bisa dilakukan dari udara. Karena itu, dalam waktu dekat akan diturunkan tambahan heli untuk water bombing. Semoga bisa segera membantu,” pungkasnya.***