22.2 C
Malang
Jumat, Desember 13, 2024
KilasKasus Bullying Terjadi Lagi di Surabaya, PSI Minta Dinas Pendidikan Turun Tangan

Kasus Bullying Terjadi Lagi di Surabaya, PSI Minta Dinas Pendidikan Turun Tangan

Plt Ketua DPD PSI Kota Surabaya, Shobikin. (Foto:IST)
Plt Ketua DPD PSI Kota Surabaya, Shobikin. (Foto:IST)

MAKLUMAT – DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya menyerukan perlawanan terhadap aksi atau tindakan perundungan (bullying) di lingkungan sekolah yang belakangan terjadi.

Plt Ketua DPD PSI Kota Surabaya, Shobikin, dalam keterangannya kepada Maklumat.ID menyayangkan praktik bullying hingga tindakan kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah.

Ia mengingatkan soal kasus di SMAK Gloria dan SMA Swasta di Siwalankerto yang belum benar-benar hilang dari ingatan. Namun, baru-baru ini kembali muncul kasus lainnya, berupa aksi bullying di salah satu SMP Negeri di Surabaya.

Menurutnya, kasus-kasus di lingkungan sekolah di Kota Surabaya yang terjadi belakangan sudah sangat mengkhawatirkan. Shobikin meminta agar kasus-kasus tersebut mendapatkan perhatian serius dari semua pihak.

“Fenomena bullying dan tindak kekerasan lainnya di lingkungan pendidikan harus menjadi kesadaran kolektif dan mendapat perhatian semua pihak,” ujarnya kepada Maklumat.ID, Jumat (13/12/2024).

“Agar Surabaya benar-benar menjadi kota-kota dunia yang ramah anak dan perempuan,” sambung Shobikin.

Sikap DPD PSI Kota Surabaya

Atas dasar hal tersebut, Shobikin menegaskan, DPD PSI Kota Surabaya menyatakan sikap yang tertuang dalam tiga butir poin, yakni:

Pertama, meminta Wali Kota Surabaya melalui Dinas Pendidikan Kota Surabaya, untuk memberikan atensi khusus dengan mengambil kebijakan strategis, sebagai upaya nyata agar kekerasan terhadap anak tidak lagi terjadi di lingkungan pendidikan di Kota Surabaya.

Kedua, meminta kepada semua penyelenggara pendidikan, terutama pendidikan dasar dan menengah di Kota Surabaya, untuk dapat memastikan lembaga pendidikannya bebas dari tindak kekerasan dengan sistem pengawasan efektif dan maksimalisasi peran dan fungsi guru BK.

Ketiga, selama praktek tindak Kekerasan terhadap anak dan perempuan masih terus terjadi, terutama di lingkungan pendidikan, DPD PSI Kota Surabaya akan terus beraksi, seraya mengajak semua komponen masyarakat Surabaya agar terwujud kesadaran kolektif, siap berkolaborasi dan beraksi bersama melawan kekerasan, terutama kekerasan terhadap anak dan perempuan.

Kasus Bullying Terbaru

Sebelumnya, seorang content creator asal Surabaya, Andy Sugar, melalui unggahan video di media sosial (medsos) pada Selasa (10/12/2024) lalu mengungkapkan kasus bullying di salah satu SMP Negeri di Kota Pahlawan itu.

Dalam video berdurasi sekitar 6 menit yang viral itu, ia berbincang dengan CW (14), siswa kelas IX di SMP Negeri di Kota Surabaya.

Kepada Andy, CW mengaku menjadi korban bullying oleh teman-temannya di sekolah.

Dalam video tersebut, CW juga mengaku kerap disebut sebagai ‘hama’ oleh enam temannya. Bahkan, tindakan bullying itu tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, tetapi juga di tempat publik.

Mirisnya, CW mengaku tidak pernah mendapatkan pembelaan dari pihak sekolah. Bahkan, pihak sekolah justru mendesak CW mencabut laporan yang telah ia buat di Polres Tanjung Perak.

CW juga menyebut pihak sekolah sempat menawarkan ‘uang damai’ Rp500 ribu, sebab tak ingin kasus bullying tersebut ramai.

Tak hanya itu, CW juga mendapatkan ancaman tidak naik kelas jika tetap melaporkan perkara tersebut.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer