MAKLUMAT — Militer Israel melancarkan serangan udara ke ibu kota Qatar, Doha, yang diklaim menargetkan pemimpin kelompok perjuangan Palestina, Hamas, yang disebut-sebut tengah membahas proposal gencatan senjata, Selasa (9/9/2025) lalu.
Merespon hal tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Dr Sudarnoto Abdul Hakim MA, menyerukan agar Organisasi Kerja Sama Islam (OKI/OIC) untuk mengambil langkah nyata dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.
Ia menilai, serangan udara zionis tersebut adalah tindakan yang provokatif dan intimidatif, ilegal, serta tidak berperikemanusiaan. Sebab itu, ia meminta agar negara-negara anggota OKI bersatu dan menjawab tindakan Israel tersebut secara kolektif dan tegas.
Ia menyoroti tindakan sembrono Israel, yang mengabaikan hukum internasional dan dengan sesuka hatinya menyerang wilayah negara berdaulat, seperti serangan ke Qatar baru-baru ini, yang telah melanggar kedaulatan negara tersebut.
“(Serangan) Israel ingin mengirim pesan intimidatif kepada negara-negara yang konsisten membela kemerdekaan Palestina. Karena itu, OKI harus menjawabnya dengan tindakan kolektif yang tegas,” ujarnya ketika dihubungi Maklumat.id, Kamis (11/9/2025).
Sudarnoto menegaskan, serangan Israel—tidak hanya ke Qatar baru-baru ini—telah melanggar hukum internasional, Piagam PBB, serta prinsip dasar kemanusiaan. Israel, kata dia, bertindak sewenang-wenang karena merasa selalu mendapat perlindungan dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, termasuk melalui mekanisme veto di Dewan Keamanan PBB.
Selain itu, pria yang juga menjabat Wakil Ketua Lembaga Hubungan dan Kerjasama dan Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah tersebut berpendapat bahwa serangan Israel ke Doha menunjukkan bentuk frustrasi politik lantaran semakin terisolasi di mata dunia, terutama imbas dari agresi dan pendudukannya di Gaza yang mengakibatkan lebih dari 63.700 korban jiwa.
Ia berharap, kondisi tersebut dapat memicu dan memperkuat solidaritas negara-negara Islam, untuk bersatu serta melakukan langkah nyata dan tegas dalam mendukung perjuangan Palestina.
“Saya meyakini serangan ini bisa jadi sebagai pemicu bagi OKI, negara-negara anggota OKI, untuk mengonsolidasikan kekuatan politik, diplomatik, bahkan ekonomi, untuk membela Palestina secara lebih nyata,” kata Sudarnoto.
Lebih jauh, Guru Besar di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menilai dukungan politik, militer, dan finansial dari negara-negara besar membuat Israel bertindak sewenang-wenang, arogan, serta selalu mengabaikan kecaman global selama ini.
Kondisi tersebut, lanjutnya, tidak hanya memperburuk stabilitas di kawasan Timur Tengah, tetapi juga menjadi ancaman serius bagi perdamaian global.
Sebab itu, Sudarnoto meminta supaya OKI bertindak dengan langkah nyata, segera merumuskan strategi bersama untuk menekan Israel, termasuk melalui langkah diplomatik dan kerja sama ekonomi. Bukan sekadar melalui pernyataan-pernyataan kecaman dan kutukan.
“OKI harus solid, tidak boleh ada celah perpecahan. Palestina membutuhkan dukungan nyata, bukan hanya simpati melalui pernyataan-pernyataan,” tandas pria yang juga merupakan Dewan Pembina Kordinator Nasional Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) itu.
Tak hanya itu, ia juga mengajak dunia internasional, termasuk negara-negara non-Muslim, untuk melihat agresi Israel sebagai ancaman serius bagi keamanan global dan perdamaian dunia.
“Palestina adalah simbol dari perjuangan kemanusiaan. Jika tindakan-tindakan Israel terus dibiarkan, maka tatanan hukum internasional akan runtuh,” pungkas Sudarnoto.