Site icon Maklumat untuk Umat

Kemendikdasmen Mulai Salurkan Program Digitalisasi Sekolah: Sesuai Asas Keadilan dan Pemerataan

Mendikdasmen RI, Prof Dr Abdul Mu'ti MEd. (Foto: Dok.)

Mendikdasmen RI, Prof Dr Abdul Mu'ti MEd. (Foto: Dok.)

MAKLUMAT — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dasmen) mulai menjalankan program digitalisasi sekolah.

Kemendikdasmen menegaskan komitmen untuk melaksanakan program yang didasarkan pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7/2025 tentang Revitalisasi Satuan Pendidikan, SMA Unggul Garuda, dan Digitalisasi Pembelajaran, secara optimal.

Dalam keterangannya pada Jumat (22/8/2025), Kemendikdasmen menegaskan bahwa program tersebut didesain untuk mendorong pemerataan kualitas pendidikan berbasis teknologi, sekaligus memperkuat ekosistem pembelajaran digital yang inklusif.

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto dalam pidato peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei 2025 lalu di SDN Cimpahpar 5, Bogor, menegaskan pentingnya digitalisasi pendidikan dengan penyediaan perangkat teknologi di sekolah.

“Saya ingin ada digitalisasi sekolah-sekolah. Kita akan taruh layar-layar televisi di setiap sekolah kita. Di situ kita bisa memberi materi pelajaran yang terbaik, dan ini bisa bermanfaat untuk sekolah-sekolah,” ujarnya.

“Apalagi di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah terluar, ataupun di daerah-daerah kota yang mengalami kesulitan mendapat bahan atau guru yang ahli di bidang-bidang tertentu,” sambung Prabowo.

Dalam pidatonya tersebut, Prabowo juga mengungkapkan target dalam satu tahun ke depan seluruh sekolah di Indonesia memiliki layar televisi atau Interactive Flat Panel (IFP) sebagai sarana pembelajaran digital.

Tahun ini, sebanyak 288.865 sekolah ditetapkan sebagai penerima perangkat media yang telah terpasang konten pembelajaran, dengan pengiriman tahap pertama berlangsung sejak Agustus ini. Perangkat yang disediakan mencakup IFP, laptop, media penyimpanan (external HDD), hingga konten digital.

Direktur Jenderal (Dirjen) PAUD Dasmen, Gogot Suharwoto, menjelaskan bahwa digitalisasi pendidikan bukan sekadar distribusi perangkat, melainkan upaya membangun ekosistem kelas digital yang adaptif terhadap tuntutan zaman.

“Sekolah-sekolah yang menerima IFP juga kita latih dalam bentuk bimbingan teknis agar optimal dalam penggunaan fitur-fitur yang ada,” katanya.

Ia menambahkan, pengiriman perangkat dilakukan secara bertahap dengan memastikan kesiapan sekolah penerima. Saat ini, selain tengah memroses pengiriman tahap pertama, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pihak sekolah-sekolah penerima untuk memastikan kesiapan mereka.

“Selain proses pengiriman tahap pertama sedang berlangsung, kami juga terus melakukan konfirmasi kepada sekolah-sekolah penerima terkait kesiapan mereka sebelum dilakukan pengiriman,” ujarnya.

“Sehingga program digitalisasi ini tepat sasaran dan benar benar digunakan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pendidikan,” imbuh Gogot.

Lebih lanjut, Gogot menegaskan bahwa Kemendikdasmen berkomitmen menuntaskan amanat Inpres dengan menyalurkan IFP ke sekolah negeri maupun swasta.

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat ikut mengawal pelaksanaan program tersebut agar betul-betul dapat memberikan manfaat nyata. “Program digitalisasi ini harus tepat sasaran demi mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua,” pungkas Gogot.

Exit mobile version