MAKLUMAT — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah memastikan dan menetapkan pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) tahun 2025 tanpa biaya alias gratis. Murid dan orang tua tidak dibebankan biaya apa pun untuk mengikuti tes ini.
TKA merupakan program resmi pemerintah untuk memetakan capaian akademik murid secara adil, terukur, dan kredibel. Seluruh murid di jenjang SD/MI/sederajat, SMP/MTs/sederajat, SMA/MA/sederajat, serta SMK/MAK berhak mengikuti tes ini tanpa pungutan.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Toni Toharudin menegaskan, satuan pendidikan dilarang membenankan biaya persiapan TKA kepada murid maupun orang tua/wali murid.
“Kami pastikan TKA tidak dipungut biaya. Dana pelaksanaan dibebankan kepada anggaran pemerintah. Satuan Pendidikan (sekolah/madrasah) dilarang membebankan biaya persiapan TKA kepada murid dan orang tua. Persiapan dilaksanakan sebagai bagian dari proses pembelajaran, menggunakan sumber daya sekolah dan pemerintah,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Maklumat.id, Senin (11/8/2025).
Materi dan kemampuan yang diukur dalam TKA diatur dalam Peraturan Kepala BSKAP Nomor 45 Tahun 2025 untuk jenjang SMA/MA/SMK sederajat dan Peraturan Kepala BSKAP Nomor 47 Tahun 2025 untuk jenjang SD/MI/sederajat dan SMP/MTs/sederajat.
Aturan tersebut memuat ruang lingkup, cakupan materi, kompetensi yang diukur, serta contoh soal untuk memberikan gambaran kepada guru dan murid.
Selain itu, sebagai sarana untuk berlatih melalui TKA, pemerintah juga menyediakan paket simulasi yang dapat diakses kapan saja melalui laman https://pusmendik.kemdikbud.go.id/tka/simulasi_tka. Fasilitas tersebut diberikan agar persiapan dapat dilakukan secara berkeadilan tanpa biaya tambahan.
Kemendikdasmen juga mengimbau para orang tua agar tidak terpengaruh informasi yang menyebutkan TKA berbayar.
Jika ditemukan pungutan atau program berbayar yang mengatasnamakan TKA, masyarakat dapat melaporkannya ke Unit Layanan Terpadu Kemendikdasmen.
Dengan kebijakan ini, pelaksanaan TKA 2025 diharapkan berjalan adil, kredibel, dan tidak membebani murid maupun orang tua.