MAKLUMAT – Di tengah gegap gempita peringatan Hari Pahlawan, Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat), Edy Susanto, S.Pd., M.Pd., mengingatkan para siswa tentang tantangan besar yang dihadapi generasi masa kini.
Menurutnya, musuh terbesar siswa di era modern bukan lagi penjajah bersenjata, melainkan kebodohan dan kemalasan.
Pernyataan itu disampaikan Edy saat menjadi pembina dalam Apel Peringatan Hari Pahlawan 2025, Senin pagi (10/11/2025) di halaman sekolah.
Upacara yang diikuti seluruh siswa kelas VI dan dewan guru itu berlangsung khidmat dengan nuansa perjuangan yang kental. Seluruh peserta mengenakan kostum pahlawan, profesi, atau pakaian adat.
“Perjuangan kalian hari ini adalah belajar dengan sungguh-sungguh. Jangan biarkan kebodohan menang,” tegas Edy di hadapan ratusan siswa.
Ia menambahkan, semangat juang harus diwujudkan dalam disiplin belajar, keikhlasan berusaha, dan keberanian menghadapi tantangan, terutama bagi siswa kelas VI yang akan menempuh Tes Kemampuan Akademik (TKA).
Usai apel, semangat nasionalisme siswa semakin dipompa lewat motivasi dari Ketua Ranting Veteran LVRI Kecamatan Gubeng, Lettu (Purn) Sentot Bambang Kiswono.
Ia mengingatkan bahwa perjuangan generasi sekarang tidak lagi di medan perang, tetapi melawan kemerosotan moral dan rasa malas.
“Kalau dulu pahlawan mengusir penjajah, kini kalian harus berjuang menjaga karakter, disiplin, dan prestasi,” ujarnya.
Edy menegaskan, peringatan Hari Pahlawan bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum untuk meneguhkan pendidikan karakter sebagai pondasi mencetak generasi unggul.
“Nilai patriotik harus hidup setiap hari. Lewat kebiasaan belajar, berdisiplin, dan peduli terhadap sesama,” tuturnya.
Upacara berlangsung tertib dan penuh semangat. Melalui kegiatan ini, SD Muhammadiyah 4 Surabaya berharap siswa mampu meneladani semangat pahlawan dengan menjadi pelajar tangguh, rajin, dan berprestasi di tengah tantangan era digital.
