MAKLUMAT – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, mendesak PBB untuk ‘mengusir’ Israel dari keanggotaan PBB.
Menurut Mardani, kekejaman dan aksi brutal Zionis Israel dalam lebih dari setahun terakhir di Gaza dan Lebanon harus menjadi perhatian serius.
Sehingga, kata dia, dunia internasional harus memberikan tekanan dan mengisolasi Israel dari komunitas internasional atas kekejaman mereka yang masih berlangsung hingga saat ini.
“Tendang keluar Israel dari PBB karena genosida yang dilakukan militer Israel terus berlangsung, dan korban semakin banyak berjatuhan,” kata Mardani, melansir Parlementaria, Kamis (14/11/2024).
Menurut Mardani, Israel semakin menjadi-jadi dan terus meningkatkan ketegangan di Kawasan Timur Tengah.
Negeri Bintang David itu melancarkan operasi militer bukan hanya ke Gaza, Palestina, tapi juga ke Lebanon, Suriah, bahkan Iran.
Puluhan Ribu Korban
Sejak 7 Oktober 2023, serangan Israel di Gaza telah menyebabkan lebih dari 43.665 warga Palestina tewas dan 103.076 orang terluka.
Di Lebanon, serangan Israel telah menewaskan 3.243 orang dan melukai 14.134 orang. Serangan serupa juga menimbulkan korban di Suriah.
Gempuran terbaru Israel di Gaza pada akhir pekan lalu menewaskan puluhan orang, termasuk anak-anak yang sedang bermain bola.
Serangan tersebut terjadi di Mawasi, daerah pesisir selatan, tempat ratusan ribu orang berlindung setelah militer Israel mengungsi mereka dari daerah-daerah yang dibombardir dalam perang yang diklaim sebagai aksi melawan Hamas.
Serangan Israel di Lebanon dalam beberapa hari terakhir juga menewaskan 38 orang, termasuk anak-anak, setelah Israel meningkatkan serangan udara, terutama di wilayah selatan Lebanon dan pinggiran selatan Beirut.
Sementara itu, serangan Israel di Suriah pada Senin (11/11) menewaskan 9 orang.
Pada Rabu (13/11), Israel menyerang wilayah dekat perbatasan Suriah dengan Lebanon, yang menyebabkan 15 orang tewas.
Minta PBB Mengeluarkan Israel
Mardani mengungkapkan keprihatinannya atas aksi keji Israel dan menyerukan agar PBB mengeluarkan Israel dari organisasi tersebut.
“PBB seharusnya mengusir Israel karena mereka jelas melanggar prinsip perdamaian dan nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi dasar PBB,” tegas politisi PKS itu.
Menurut Mardani, Israel telah melanggar Piagam PBB yang menekankan perdamaian, penghormatan terhadap hak asasi manusia, serta kerja sama internasional.
Piagam PBB menyatakan bahwa tujuan utama PBB adalah menjaga perdamaian dan keamanan internasional, mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa, serta menyelesaikan sengketa secara damai.
“Maka sudah saatnya PBB bertindak tegas, mengeluarkan Israel, dan kami sepakat untuk mengisolasi Israel dari komunitas internasional,” tandas Mardani.
Rekomendasi KTT OKI dan Liga Arab
Mardani juga meminta agar PBB mendengarkan seruan komunitas internasional terkait Israel, termasuk hasil KTT OKI dan Liga Arab yang baru saja berlangsung di Riyadh, Arab Saudi.
Para pemimpin negara Arab dan negara-negara Muslim menyerukan penghentian pendudukan Israel di wilayah Palestina sebagai syarat perdamaian.
“KTT Liga Arab-OKI telah mengeluarkan resolusi untuk membekukan keanggotaan Israel di PBB. Indonesia dan negara-negara lain tegas meminta Israel di keluarkan,” jelas Mardani.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah, DPR RI terus mendukung Palestina melalui diplomasi internasional.
Baru-baru ini, delegasi DPR turut serta dalam G20 Parliamentary Speaker’s Summit (P20) ke-10 di Brasil, di mana Ketua DPR Puan Maharani mengupayakan perdamaian di Palestina dan mendukung akses kemanusiaan bagi korban perang.
Dalam pertemuan P20 tersebut, Puan juga mengkritik Israel yang mengabaikan seruan komunitas internasional untuk menghentikan perang.
Selain itu, DPR terus membawa isu Palestina dalam diplomasi parlemen bilateral dan forum-forum kerja sama dengan negara lain.
Langkah Diplomatik Presiden Prabowo
Mardani menilai langkah diplomatik ini memperkuat upaya Pemerintah, termasuk yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto saat bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden.
Dalam pertemuan itu, kedua pimpinan mengutuk kekerasan terhadap warga sipil dan mendesak gencatan senjata di Gaza.
“Mendukung Palestina adalah wujud dari cita-cita Indonesia untuk perdamaian dunia,” kata Mardani.
“Kami juga menghargai Presiden Prabowo yang membahas Palestina dalam pertemuannya dengan Presiden AS,” sambungnya.
Mardani mengingatkan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan konstitusi yang mengedepankan perdamaian dunia, memiliki kewajiban untuk terus mendukung penghentian perang dan kekerasan yang dilakukan oleh Israel.
“Presiden pertama Indonesia, Ir. Sukarno, pernah menyatakan bahwa Palestina adalah utang konstitusi kita. Jadi, langkah kita sangat penting,” pungkas Mardani.