MAKLUMAT — Ketua Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA UNAIR) Wilayah Aceh, Taqwaddin, mengusulkan sejumlah hal terkait penguatan pendidikan tinggi, yang disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) IKA UNAIR 2025 di Hotel Hilton Surabaya, Sabtu (24/5/2025).
Pertama, kata dia, mengharapkan agar para pimpinan kampus memudahkan persyaratan undangan bagi para siswa SMA berprestasi yang berasal dari Aceh untuk menjadi mahasiswa di UNAIR
“Hal ini perlu saya kemukakan mengingat kemajuan UNAIR yang demikian pesat dalam 10 tahun terakhir yang masuk sebagai World Class University Ranking. Saya bangga sebagai Alumni UNAIR,” ujar Taqwaddin, dalam keterangan yang diterima Maklumat.ID
Ia juga mengusulkan agar Pimpinan UNAIR mengundang alumni-alumni yang kompeten di bidang ilmunya untuk menjadi penguji disertasi pada program S3 UNAIR.
Menurut dia, hal tersebut sangat penting dan bagus sebagai upaya untuk menjalin dan merawat ikatan batin antara alumni dengan almamater supaya tetap terpelihara.
“Misalnya Dr Sunarto, Alumni FH UNAIR yang menjadi Ketua Mahkamah Agung (MA) RI, diberi kesempatan menjadi penguji S3 Disertasi pada Program Doktor Ilmu Hukum UNAIR. Begitu juga dengan Prof Maimun misalnya yang sub-sub spesialis penyakit dalam di Aceh, diberi kesempatan untuk menguji Program Doktor Ilmu Penyakit Dalam di UNAIR,” sebutnya.
Taqwaddin menilai, upaya-upaya untuk mempererat hubungan antara para lulusan dengan almamater UNAIR perlu mendapat perhatian dari para pimpinan kampus.
Lebih lanjut, sebagai Ketua IKA UNAIR Wilayah Aceh, Taqwaddin, menyarankan agar pada tahun 2025 ini para alumni UNAIR membuat kegiatan pengabdian untuk negeri, terutama wilayah di ujung Barat dan ujung Timur Indonesia, yakni di Aceh dan di Papua.
“Sehingga dengan pengabdian ini, maka kehadiran UNAIR di republik ini menjadi lebih terasa dan berarti,” tandas pria yang merupakan Hakim Tinggi Ad Hoc Tipikor itu.
Sekadar informasi Rakornas IKA UNAIR 2025 dihadiri langsung oleh Pimpinan Pusat, yang terdiri dari Prof Bambang Sekriari Lukiwanto, Laksamana Pertama, Dr Nora Lelyana, dan Indra Fauzi MM, serta diikuti oleh Pengurus Wilayah dari 14 provinsi, belasan Pimpinan Cabang, dan Pimpinan Komisariat.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa—yang juga merupakan Ketua IKA UNAIR—turut hadir dan menyampaikan sambutan serta sejumlah pesan dalam forum tersebut.