30.1 C
Malang
Kamis, November 14, 2024
KilasKetua PWM Jatim Jelaskan Pilar Baru Muhammadiyah di Abad Kedua

Ketua PWM Jatim Jelaskan Pilar Baru Muhammadiyah di Abad Kedua

Ketua PWM Jatim Dr dr Sukadiono MM saat menjadi narasumber di MetrotvNews Jatim, Selasa (12/11/2024). (Foto: Tangkapan layar/ Ubay)
Ketua PWM Jatim Dr dr Sukadiono MM saat menjadi narasumber di MetrotvNews Jatim, Selasa (12/11/2024). (Foto: Tangkapan layar/ Ubay)

MAKLUMAT – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Dr dr Sukadiono MM menjelaskan pengembangan pilar gerakan Muhammadiyah memasuki abad kedua.

Sebagai informasi, Muhammadiyah telah memasuki usia ke-112 pada tahun 2024 ini. Alias sudah memasuki usia abad kedua.

Dokter Suko, panggilan akrabnya, menjelaskan bahwa di abad pertama berdirinya, Muhammadiyah fokus bergerak pada tiga pilar, yakni pendidikan, kesehatan, serta pelayanan sosial.

Maka, lanjutnya, di abad kedua saat ini terdapat pengembangan pilar-pilar gerakan baru.

“Di abad yang kedua ini, maka ada pilar baru yang menjadi pengembangan dari tiga pilar tadi, atau tiga pilar di abad pertama,” sebutnya saat menjadi narasumber pada siaran MetrotvNews Jatim bertajuk ‘Milad ke-112 Muhammadiyah’, Selasa (12/11/2024).

“Ada namanya pilar pemberdayaan ekonomi,” sambung Dokter Suko.

Pengembangan Potensi Ekonomi

Dengan pilar pemberdayaan ekonomi tersebut, Dokter Suko ingin mendorong warga Muhammadiyah di daerah untuk bisa memanfaatkan potensi lokal.

“Nah, bagaimana warga Muhammadiyah itu bisa memanfaatkan potensi-potensi di daerah-daerah masing-masing, dengan membuat amal-amal usaha di bidang ekonomi,” kata dia.

Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya itu mencontohkan dengan membuat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ataupun Baitul Maal wa Tamwil (BMT).

“Ya misalnya ada yang membuat Bank Perkreditan Rakyat atau BPR. Ada juga BMT atau Baitul Maal wa Tamwil,” kelakarnya.

Selain itu, Dokter Suko menyebut ada unit-unit bisnis lain yang kemudian dinamakan dengan BUMM (Badan Usaha Milik Muhammadiyah).

“(Itu) di luar tiga pilar itu tadi,” ujarnya.

Pilar Tanggap Kebencanaan

Tak hanya itu, Dokter Suko mengatakan Muhammadiyah di abad kedua ini juga sangat concern terhadap isu-isu kebencanaan.

Sebagai bentuk komitmen kepedulian dan tanggap bencana, Muhammadiyah telah mendirikan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center).

“Nah, MDMC ini nanti bersinergi dengan LazisMu,” ungkap Dokter Suko.

Melalui sinergi LazisMu dan MDMC, serta belakangan munculnya EMT (Emergency Medical Team), Muhammadiyah siap dan sigap untuk turun membantu di mana pun.

“Ketika ada bencana di mana pun berada, meskipun di seluruh dunia, maka MDMC ini punya peran, yang kemudian dari MDMC inilah terbentuk namanya EMT (Emergency Medical Team),” tandas Dokter Suko.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer