PEMILIH muda menjadi kelompok pemilih mayoritas dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, dengan persentase lebih dari 52 persen. Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Abdul Musawir Yahya turut mengomentari hal tersebut.
Menurut dia, salah satu hal yang harus diperhatikan dan diperkuat dalam visi-misi para pasangan capres-cawapres adalah pandangan terkait kebijakan ekonomi bagi kelompok muda, yakni generasi milenial dan generasi z (gen-z).
“Salah satu gagasan yang harus terus dibicarakan oleh para Paslon (pasangan calon) Capres-Cawapres adalah kebijakan ekonomi untuk kalangan anak muda,” kata Abdul Musawir Yahya.
Pemuda yang merupakan founder Gerakan Muda Inklusif (Masif) itu memandang, gagasan-gagasan untuk mendorong penguatan fondasi ekonomi kalangan muda adalah hal yang penting, terlebih bahwa Indonesia menyongsong bonus demografi, yang mana jumlah penduduk usia produktif yang melimpah. Mayoritas penduduk usia produktif adalah dari kalangan muda, yakni generasi milenial dan gen-z.
Hal itu, kata Abdul, berkaitan pula dengan tren pertumbuhan masyarakat yang banyak diisi oleh anak-anak muda. Jika tidak segera digagas, melimpahnya jumlah anak-anak muda di usia produktif, dikhawatirkan menjadi sia-sia dan mungkin saja justru akan berdampak buruk dalam segala aspek.
Dia berharap, agar para capres-cawapres mampu menarasikan serta merealisasikan kebijakan yang akan mereka usung guna mewadahi laju pertumbuhan ekonomi kalangan muda.
“Dengan tren pertumbuhan masyarakat yang banyak diisi oleh anak muda, maka kebijakan yang mewadahi laju pertumbuhan ekonomi anak muda harus digagas sejak dini,” jelas lelaki asal Makassar, Sulawesi Selatan itu. (*)
Reporter: Ubay
Editor: Mohammad Ilham