Kinerja KAI Semester I: LRT Jabodebek dan Kereta Wisata Meroket

Kinerja KAI Semester I: LRT Jabodebek dan Kereta Wisata Meroket

MAKLUMAT – Seluruh entitas KAI Group mencatat pertumbuhan pelanggan selama enam bulan pertama 2025. Transportasi berbasis rel kian mendapat kepercayaan masyarakat, bukan hanya karena ketepatan waktunya, tetapi juga karena pengalaman yang ditawarkan.

Sepanjang Januari hingga Juni 2025, KAI Group membukukan catatan positif. Seluruh layanan yang berada di bawah naungannya, mulai dari kereta jarak jauh hingga LRT, melayani total 240.906.117 pelanggan. Angka ini naik 8,90 persen secara tahunan (yoy), di mana tahun lalu tercapai 221.206.520 pelanggan.

“Ini bukan sekadar soal pertumbuhan angka, tetapi tentang bagaimana kepercayaan publik tumbuh melalui pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan terkoneksi,” ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, mengutip laman resmi KAI.

LRT Jabodebek Tumbuh Tertinggi

Pertumbuhan paling signifikan terjadi pada layanan LRT Jabodebek. Angka penumpang mencapai 13.040.403, atau naik meroket 50,14 persen dari semester I tahun lalu yang mencatatkan 8.685.648 pelanggan.

LRT Jabodebek, yang melayani kawasan padat penduduk di kawasan Jakarta dan sekitarnya, kian menegaskan posisinya sebagai solusi mobilitas harian yang bebas kemacetan.

Sementara itu, lonjakan juga terjadi pada layanan kereta wisata yang dikelola anak usaha KAI, yakni KAI Wisata. Layanan ini meliputi kereta eksklusif seperti Panoramic, Priority, dan kereta tematik seperti Nusantara, Toraja, dan Imperial. Jumlah pelanggan tumbuh 41,38 persen dari 70.855 menjadi 100.176 pelanggan.

Baca Juga  Komitmen pada Karyawan, KAI Logistik Raih 3 Penghargaan Stellar Workplace

Pertumbuhan ini menandakan minat masyarakat terhadap pengalaman perjalanan yang berbeda. Tak hanya sebagai alat transportasi, kereta kini juga bertransformasi menjadi ruang wisata dan interaksi sosial bagi komunitas maupun instansi.

KAI Bandara dan Layanan di Luar Jawa Ikut Naik

Pertumbuhan juga tercatat di sektor kereta bandara, yang naik 27,29 persen menjadi 3.448.622 pelanggan. Layanan ini mencakup KA Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) dan KA Srilelawangsa yang menghubungkan Medan-Bandara Kualanamu-Binjai.

Di luar Jawa, LRT Sumatera Selatan juga menunjukkan geliat. Sepanjang semester I 2025. LRT Sumsel telah melayani 2.227.144 pelanggan, atau tumbuh 9,50 persen yoy. Moda ini berfungsi vital di Palembang sebagai penghubung kawasan permukiman, pusat ekonomi, dan Bandara SMB II.

Sementara itu, KA Makassar–Parepare, kereta strategis pertama di Sulawesi, menunjukkan pertumbuhan 8,86 persen dengan total pelanggan tembus 149.035. Layanan ini dinilai membuka konektivitas baru di Sulawesi Selatan, mengakselerasi aktivitas ekonomi di kawasan tersebut.

KA Jarak Jauh dan Commuter Tetap Jadi Andalan

Adapun layanan kereta jarak jauh dan lokal mencatatkan 27.463.555 pelanggan, naik 7 persen secara tahunan. Sementara KAI Commuter, tulang punggung transportasi perkotaan di Jabodetabek dan sekitarnya, masih mendominasi dengan total 191.540.583 pelanggan, tumbuh 6,90 persen yoy.

Salah satu faktor penting yang menopang kinerja KAI semester I 2025 adalah konsistensi dalam hal ketepatan waktu. KAI mencatat on time performance (OTP) keberangkatan kereta penumpang sebesar 99,51 persen. Sementara untuk OTP kedatangan berada di angka 96,25 persen.

Baca Juga  Kereta Pilkada Beri Diskon 10 Persen, Begini Respons KAI

“Ketepatan waktu bukan soal angka, tetapi tentang menjaga ritme kehidupan pelanggan,” kata Anne. “Ini yang terus kami jaga dan tingkatkan, agar KAI tak hanya menjadi pilihan utama transportasi publik, tapi juga mitra mobilitas andalan,” ia menambahkan.

Kinerja KAI semester I 2025 menunjukkan bahwa transportasi rel tak hanya beradaptasi, tetapi juga berevolusi. Kepercayaan publik mendapat respons dengan layanan yang semakin beragam, presisi waktu yang terjaga, dan perluasan jangkauan hingga pelosok nusantara.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *