MAKLUMAT — Senyumnya ramah, tutur katanya lembut, tapi visi dan langkahnya tegas. Dialah drg. Nadia Muna, perempuan muda asal Temanggung yang baru saja menorehkan sejarah: menjadi Wakil Bupati perempuan pertama di Kabupaten Temanggung.
Yang menarik, Nadia bukan berasal dari dunia politik sejak awal. Ia adalah lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKG UMY) tahun 2022. Latar belakangnya sebagai dokter gigi dan santri ternyata justru menjadi bekal kuat dalam menapaki jalur pengabdian di pemerintahan.
“Pesantren ngajari saya untuk disiplin, kerja keras, dan bertawakal. Itu yang saya pegang sampai sekarang,” ujar drg. Nadia Muna kepada tim Humas UMY, Selasa (27/5/2025).
Nadia mengawali pendidikannya di FKG UMY dari 2019 hingga 2022. Di kampus itu pula, ia menyerap lebih dari sekadar ilmu medis. UMY, menurut Nadia, punya nilai plus: kombinasi antara intelektual dan spiritual.
“UMY bukan cuma ngajarin saya jadi dokter, tapi juga ngajarin jadi manusia yang bermanfaat buat umat. Nilai Islam-nya kuat, dan itu penting banget buat saya,” tuturnya.
Karier politiknya sendiri dimulai dari bawah. Ia maju sebagai calon anggota DPRD Kabupaten Temanggung dari PPP di Dapil 2 dalam Pemilu 2024.
Dengan dukungan 4.354 suara, ia resmi dilantik sebagai anggota DPRD pada 19 Agustus 2024. Tapi tak lama berselang, Nadia justru memilih mundur. Ia mendapat amanah lebih besar: maju di Pilkada Temanggung.
Ternyata, amanah itu berbuah manis. Bersama pasangannya, ia berhasil memenangkan kontestasi dan kini menjabat sebagai Wakil Bupati Temanggung periode 2025–2030.
Meski berlatar belakang medis, Nadia tak merasa asing dengan dunia birokrasi. Justru, ia melihat banyak irisan antara profesi dokter dan peran seorang pemimpin.
“Kalau di klinik kita dengarkan pasien, di pemerintahan kita dengarkan rakyat. Kuncinya tetap sama: empati dan solusi yang tepat,” jelasnya.
Selama kuliah, Nadia juga aktif di kegiatan sosial dan forum diskusi. Dari sana, ia belajar pentingnya berpikir kritis dan peduli terhadap problem masyarakat. Tak heran jika saat terjun ke politik, ia sudah punya fondasi yang kuat.
Kepemimpinan Rasulullah SAW menjadi panutan utamanya. Sabar, adil, dan penuh kasih adalah prinsip yang ia pegang. Ia juga ingin menjawab skeptisisme publik soal politik.
“Buat saya, politik itu ladang amal. Kalau dijalani dengan niat tulus, insya Allah jadi jalan kebaikan,” kata Nadia, mantap.
Harapan Besar
Kini, dengan posisi strategis di pemerintahan daerah, Nadia membawa harapan besar bagi Temanggung. Ia ingin daerahnya maju secara ekonomi, tapi tidak kehilangan akar budaya dan kearifan lokal. Dan untuk generasi muda, ia punya pesan khusus.
“Jangan takut masuk politik. Politik bisa bersih kalau kita niatnya benar. Jangan ragu bermimpi besar,” pungkasnya.
Segenap sivitas akademika FKG UMY pun turut bangga atas pencapaian ini. Mereka mendoakan agar Nadia selalu diberi kekuatan dan kemudahan dalam mengemban amanah rakyat.