MAKLUMAT – Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) Pati menggelar kopi darat (kopdar) bertema podcast “Dari Lensa Menjadi Legenda” dengan menghadirkan sosok inspiratif H. Yoyok Legio, pemilik HAFARA Group. Acara yang dipandu Ketua Koordinator SUMU Pati, Dede Hermawan, itu dihadiri oleh 25 pelaku usaha lokal.
Dalam forum tersebut, H. Yoyok berbagi kisah perjalanan bisnisnya yang bermula dari keterbatasan ekonomi hingga berkembang menjadi jaringan optik terbesar di wilayah eks-Karesidenan Pati. “Kami memulai dari nol,” ungkapnya.
Berangkat dari keluarga sederhana—ibunya seorang pembuat getuk dan ayahnya buruh tani—Yoyok muda mengawali usaha dengan berjualan kacamata di kaki lima. Titik balik terjadi pada 1995 ketika ia mulai mengurus izin optik, langkah yang membuka jalan bagi pertumbuhan usahanya secara berkelanjutan.
“Tidak ada kamus menyerah. Semua harus diperjuangkan dengan sungguh-sungguh,” tegasnya. Ia menambahkan, motivasi terbesar dalam berjuang adalah keinginan membahagiakan orang tua. “Ketika lelah, saya teringat wajah orang tua. Itu yang membuat saya bangkit kembali,” ujarnya.
Menurut Yoyok, doa orang tua menjadi fondasi utama di atas segala strategi bisnis. “Sebelum bicara kerja keras, inovasi, atau strategi, kunci sukses paling utama adalah doa orang tua. Itu sumber keberkahan dan kekuatan saya,” katanya.
Diferensiasi Layanan
Hafara Group tumbuh dengan diferensiasi layanan dan peremajaan infrastruktur. Bagi Yoyok, targetnya sederhana: menjadi yang terbaik di antara yang terbaik. Pelayanan pelanggan dengan pendekatan kekeluargaan menjadi prinsip utama. “Semua staf harus menganggap pelanggan seperti keluarga,” tuturnya.
Di sisi kepemimpinan, ia menekankan integritas dan keteladanan. Kesejahteraan karyawan juga menjadi prioritas agar tercipta ekosistem kerja yang stabil dan produktif. “Pemimpin harus menjadi contoh dalam bekerja,” tandasnya.
Lebih jauh, Yoyok berharap Hafara Group bukan hanya dikenal karena ekspansi gerai, melainkan juga kontribusinya bagi masyarakat. “Saya ingin dikenang sebagai pemilik bisnis yang berkontribusi kepada masyarakat,” ucapnya.
Ketua Koordinator SUMU Pati, Dede Hermawan, menilai kisah perjuangan Yoyok menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, doa, dan keberanian mengambil peluang mampu mengubah keterbatasan menjadi kekuatan. “Inilah esensi kopdar SUMU: menghadirkan inspirasi nyata bagi pelaku usaha agar terus tumbuh dan memberi manfaat,” pungkasnya.***