
MAKLUMAT — Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof Nazaruddin Malik, membagikan kisah menyentuh jelang akhir hayat sang ayahanda, Prof Abdul Malik Fadjar. Ternyata, mantan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) itu sangat dekat dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) saat ini, Prof Abdul Mu’ti.
Hal itu dia ungkapkan ketika menyampaikan sambutan dalam acara Tabligh Akbar Bersama Mendikdasmen Prof Abdul Mu’ti yang digelar di UMM Dome, Jumat (7/2/2025). Acara tersebut diikuti oleh ribuan warga Muhammadiyah se-Malang Raya dan sekitarnya.
Prof Nazar, panggilan akrabnya, menceritakan bahwa seseorang yang setia menemani sang ayahanda ketika tinggal di Jakarta adalah Abdul Mu’ti, yang juga merupakan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.
“Ceritanya ayah saya, Pak Malik Fadjar, “Saya itu di Jakarta itu temannya Mas Mu’ti.” Karena kan pindah ke Jakarta di tengah-tengah (masa jabatan). Ternyata ngomong-ngomong sederhana begitulah, “Kalau saya ke PP (Muhammadiyah) itu yang ada Mas Mu’ti,” yang selalu menemani beliau,” kisahnya.
Kemudian, lanjut Prof Nazar, ketika Prof Malik Fadjar jatuh sakit dan menjalani perawatan intensif, rupanya juga sering menanyakan keberadaan Abdul Mu’ti.
“Ketika gerah (sakit) di malang, sakit, kita rawat itu, (beliau bertanya) “Mas Mu’ti nengdi toh mas?” Lho, ini itu di Malang pak bukan di Jakarta, Mas Mu’ti itu di Jakarta pak,” ceritanya.
Tak berhenti di situ, rupanya Malik Fadjar menanggung rindu terhadap Abdul Mu’ti, sosok yang selalu membersamai langkah dan perjuangannya selama di Jakarta. Ia terus menanyakan tentang Abdul Mu’ti, bahkan sampai ia kembali ke Jakarta.
“Lho ora diundang ning UMM toh (apa tidak diundang ke UMM?)” Mboten pak, mboten wonten acara tasihan (tidak pak, masih tidak ada acara. Mas Mu’ti tasih teng (masih di) Jakarta. “Kalau begitu saya tak pulang ke Jakarta saja ya?” ungkap Prof Nazar mengisahkan dialognya bersama sang ayahanda.
Singkat cerita, setelah beberapa lama dirawat di Malang, ternyata Malik Fadjar bertekad kuat kembali ke Jakarta. Akhirnya ia bertolak ke Jakarta dengan diantarkan oleh keluarga melalui jalur darat.
Nahasnya, ketika di Jakarta itulah Malik Fadjar berpulang. Prof Nazar mengaku tidak sempat mendampingi masa-masa akhir hayat sang ayahanda saat di Jakarta.
“Saya sudah berasa bahwa beliau akan tidak ada (meninggal dunia), diantarkanlah beliau ke Jakarta via darat. Singkat cerita bapak ibu sekalian, saya tidak ngonangi (bertemu) beliau seda (meninggal dunia),” ungkapnya.
Lagi-lagi, sosok yang ada di sisi Malik Fadjar jelang akhir hayatnya, bahkan merawat jenazahnya sebelum dimakamkan adalah Abdul Mu’ti, orang yang selama ini selalu ditanya-tanyakan olehnya.
“Tapi salah satu orang yang melihat langsung dan merawat jenazah beliau adalah profesor kita, yang hari ini menjadi bapak Menteri Dikdasmen. Beliaulah yang memandikan ayahanda saya sebelum dimakamkan,” cerita Prof Nazar.
Sekadar informasi Prof Malik Fadjar adalah mantan Rektor UMM yang dikenal meletakkan fondasi penting bagi kemajuan UMM. Ia juga pernah menjabat Mendiknas periode 2001-2004 dan menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2015-2019.
Pria kelahiran 22 Februari 1939 itu tutup usia pada 7 September 2020 (usia 81 tahun) di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta.