MAKLUMAT — Axel Pons, mantan pembalap Moto2, kini menjalani kehidupan yang jauh berbeda dari gemerlap lintasan balap.
Lelaki asal Barcelona, Spanyol itu, yang dulunya berlomba di ajang bergengsi selama delapan tahun, kini tengah menempuh perjalanan panjang. Dengan berjalan kaki, ia melintasi negara demi negara, dari Spanyol di Benua Eropa menuju India di Benua Asia.
Perjalanan itu dimulai pada tahun 2023. Axel, yang kini berusia 33 tahun, memutuskan meninggalkan segala kenyamanan hidup di kampung halamannya. Tujuannya sangat sederhana, tetapi penuh tantangan: mencapai India dengan berjalan kaki.
Tanpa kendaraan, tanpa kemewahan. Ia hanya membawa ransel kecil, perlengkapan seadanya, dan semangat untuk memahami dunia.
“Apa yang dilakukan Axel itu luar biasa,” ujar ayah Axel Pons, Sito Pons, yang juga mantan juara dunia balap motor 250cc, dalam sebuah wawancara dengan Motor Sport, awal Desember 2024 lalu . “Ia meninggalkan rumah dengan niat mencari makna hidup, mempelajari filosofi, budaya, dan agama dari berbagai tempat yang dilaluinya.”
Meditasi dan Yoga
Setiap hari, Axel memulai rutinitasnya pukul lima pagi. Ia mengawali hari dengan meditasi dan yoga, lalu melanjutkan perjalanan sejauh yang ia mampu. Tidak ada hotel mewah dalam perjalanannya, hanya tenda sederhana atau tidur di alam terbuka.
Di Turki, misalnya, ia sempat bergabung dengan sepasang suami istri yang sedang menyusuri ‘Jalan Lycian’, jalur sepanjang 400 kilometer yang terkenal di Semenanjung Tekke.
Namun, perjalanan menuju India tidak semudah yang dibayangkan. Perbatasan antara Pakistan dan India ditutup, memaksanya untuk tinggal di kawasan Himalaya selama lima bulan. Di sana, kisahnya mulai menarik perhatian orang-orang. Ia menjadi terkenal di kalangan lokal karena keberaniannya, meskipun Axel sebenarnya tidak mencari popularitas.
“Orang-orang mulai mencari tahu siapa dia, mengambil foto, dan berbicara dengannya,” ujar Sito. “Hal itu akhirnya menjadi viral di Eropa. Tapi Axel sendiri tidak tahu apa yang terjadi di sini.”
Viralnya kisah Axel memunculkan berbagai spekulasi, termasuk rumor bahwa ia membuang paspornya ke air atau bahkan ditangkap. Namun, Sito membantah semua itu. “Dia baik-baik saja. Dia hanya menyerahkan dokumennya untuk mengurus visa agar bisa melanjutkan perjalanan ke India,” jelasnya.
Tetap Terhubung dengan Keluarga
Axel tetap menjaga hubungan dengan keluarganya, meski sudah berhenti menggunakan media sosial dan telepon pintar. Ia masih menyempatkan diri menghubungi orang tuanya setiap kali menemukan akses komunikasi. Pada pertengahan 2023, ia bahkan bertemu ayahnya di Makedonia Utara untuk menghabiskan waktu bersama.
“Saya bertemu Axel selama seminggu,” kenang Sito. “Kami berjalan bersama, tidur di hutan, berbicara tentang banyak hal. Itu pengalaman yang tidak akan saya lupakan.”
Meski perjalanan ini penuh tantangan, Axel tetap teguh melanjutkan langkahnya. Ayahnya sempat meminta Axel untuk pulang ketika menghadapi cuaca panas dan rute berat. Namun, Axel memilih tetap berjalan hingga tiba di Pakistan, di mana ia telah tinggal selama enam bulan terakhir.
“Apa yang dilakukan Axel adalah bukti keteguhan hati,” ujar Sito. “Ia menjalani perjalanan ini bukan untuk mencari popularitas, tapi untuk memahami dunia dari sudut pandang yang lebih manusiawi. Dia ingin mempelajari budaya, agama, dan filosofi hidup.”
Axel Pons kini menjadi simbol keberanian dan pencarian makna hidup. Mantan pebalap yang pernah berlaga di sirkuit bergengsi itu telah menemukan lintasannya sendiri—bukan di atas motor, tetapi di jalanan yang membentang panjang dari Barcelona hingga ke India.