Site icon Maklumat untuk Umat

Kisruh MBG: 4.711 Orang Keracunan, Badan Gizi Nasional Bentuk Tim Investigasi

mbg

Keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai 45 kasus sejak januari 2025. (Foto: Dok)

MAKLUMAT — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali diterpa badai kontroversi. Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkap sudah terjadi 45 kasus keracunan dengan total 4.711 korban sejak Januari 2025.

Wakil Kepala BGN, Naniek S Deyang menegaskan pihaknya kini membentuk tim investigasi khusus. Tim ini ditugaskan mencari sebab pasti kasus keracunan yang berulang, sekaligus menjawab keresahan publik.

“Kita tidak bisa serta-merta bilang ini keracunan akibat MBG. Harus menunggu hasil uji BPOM. Tapi sambil menunggu, tim investigasi BGN akan bekerja memberikan jawaban awal,” kata Naniek di Jakarta, Senin (22/9).

Pemeriksaan BPOM memang butuh waktu. Sementara ribuan siswa dari PAUD hingga SMA/SMK di berbagai daerah sudah jatuh sakit usai menyantap menu MBG. Data terbaru mencatat hanya di Bandung Barat, 75 siswa dilaporkan keracunan massal setelah konsumsi makanan gratis tersebut.

Naniek menyebut, tim investigasi diharapkan mampu memberi kejelasan di tengah simpang siur informasi. “Masyarakat berhak tahu kebenaran, jangan sampai spekulasi liar makin memperkeruh situasi,” ujarnya.

Publik makin curiga setelah muncul dokumen viral SPPG Sleman yang meminta penerima MBG merahasiakan kasus keracunan. Sontak, sorotan terhadap pengelolaan program MBG makin tajam.

Bahkan pemerintah diminta meninjau ulang pelaksanaan MBG. Sebagian legislator juga   mendorong agar pengelolaan program ini diserahkan ke sekolah.

Sebelumya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendesak pemerintah menghentikan sementara distribusi MBG demi keselamatan siswa. Namun, BPOM dan BGN meminta semua pihak menunggu hasil investigasi resmi.

“ BGN bersama pemerintah harus menghentikan sementara Program MBG . Keracunan MBG berulang dan menimpa siswa dan santri di sejumlah daerah. Ketika anak-anak mengalami keracunan massal, risikonya sangat besar karena mereka juga belum mampu mendeskripsikan kondisi kesehatannya dengan jelas,” ujar Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra Jasra, Kamis (18/9).

Exit mobile version