MAKLUMAT — KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali saat melintasi rute Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Gilimanuk, Bali, Rabu malam (2/7/2025). Meski sedang menjalankan ibadah umrah di Arab Saudi, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto langsung mengambil tindakan cepat.
Dari data sementara yang dilaporkan akun resmi Dinas Perhubungan Banyuwangi @dishub_bwi, hingga Kamis pagi (3/7/2025), tercatat 29 orang selamat dan 4 orang meninggal dunia. Jumlah penumpang tercatat 53 orang dengan total kendaraan 22 unit. Rinciannya: 1 sepeda motor, 4 kendaraan kecil, 3 pikap, dan 3 truk sedang.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa Presiden langsung menerima laporan dari dalam negeri saat berada di Tanah Suci.
“Bapak Presiden mendapat informasi tentang kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali akibat cuaca buruk. Kapal berangkat dari Ketapang pada Rabu malam,” ujar Teddy, dikutip dari laman Presiden RI, Kamis dini hari (3/7).
Meski sedang menjalankan ibadah, Prabowo tidak tinggal diam. Ia segera memerintahkan Basarnas dan seluruh instansi terkait untuk melakukan operasi penyelamatan dan penanganan korban.
“Beliau memerintahkan tindakan tanggap darurat dan evakuasi secepat mungkin,” tegas Teddy.
Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian dan penyelamatan oleh tim SAR gabungan masih terus berlangsung. Pemerintah juga telah menyiapkan dukungan logistik dan medis untuk para korban.
Insiden ini kembali menjadi sorotan terhadap keselamatan transportasi laut nasional. Evaluasi menyeluruh terhadap standar operasional pelayaran, terutama di jalur-jalur rawan seperti Selat Bali, menjadi tuntutan banyak pihak.
Sementara itu, Dishub Banyuwangi turut menyampaikan rasa duka atas musibah ini. “Turut berduka cita atas tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali,” tulis akun resmi mereka.