MAKLUMAT — Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) menggelar silaturahim bertajuk “Kolaborasi Merah Putih” bersama Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, beserta jajaran pengurus di Sekretariat KSPI, Jakarta, Kamis (18/7/2025).
Pertemuan tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat komunikasi strategis antara gerakan mahasiswa dan gerakan buruh dalam menghadapi persoalan ketenagakerjaan yang kian kompleks.
Sejumlah isu strategis dibahas secara mendalam, mulai dari lemahnya perlindungan buruh, tuntutan atas upah layak, hingga persoalan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang makin marak di berbagai sektor industri.
Ketua Bidang Buruh, Tani, dan Nelayan DPP IMM Ali Mustain menyebut, tantangan sektor pekerja saat ini tidak bisa hanya dihadapi oleh serikat buruh semata, melainkan membutuhkan keterlibatan berbagai elemen bangsa, termasuk mahasiswa sebagai bagian dari kekuatan perubahan sosial.
Komitmen nyata juga disampaikan DPP IMM dengan membentuk wadah khusus bagi buruh muda Muhammadiyah. Wadah ini diproyeksikan sebagai ruang pembinaan, pendidikan, serta pemberdayaan kader-kader buruh muda Muhammadiyah, agar mereka mampu memperjuangkan hak secara terorganisir dan bermartabat.
“Silaturahim ini bukan hanya soal temu fisik, melainkan konsolidasi gerakan. IMM ingin membangun wadah yang akan melahirkan generasi buruh muda Muhammadiyah yang sadar hak, berdaya saing, dan memiliki keberanian untuk memperjuangkan kesejahteraannya dalam kerangka nilai-nilai Islam dan kebangsaan,” ujar Mustain.
Mustain juga menandaskan bahwa membela kaum buruh bukan hanya membela sektor pekerja semata, melainkan bagian dari perjuangan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“IMM harus menjadi motor penggerak perubahan yang berpihak kepada mereka yang selama ini terpinggirkan dalam sistem ketenagakerjaan nasional,” tegasnya.
DPP IMM percaya, Kolaborasi Merah Putih bersama KSPI akan menjadi awal kerja-kerja strategis dalam membangun sinergi mahasiswa dan buruh, demi Indonesia yang lebih adil, bermartabat, dan berdaulat.
