Komisi E DPRD Jatim Dorong Materi SPAB Masuk MPLS

Komisi E DPRD Jatim Dorong Materi SPAB Masuk MPLS

MAKLUMAT – Komisi E DPRD Jawa Timur mendorong agar materi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dimasukkan dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Usulan ini disampaikan anggota Komisi E, Rasiyo, saat menjadi pemateri dalam kegiatan Training of Facilitator (ToF) SPAB 2025 yang digelar BPBD Jatim di Hotel Excotel, Surabaya, Kamis (10/7/2025) kemarin.

Menurut Rasiyo, edukasi kebencanaan sejak dini menjadi sangat krusial mengingat banyaknya satuan pendidikan di Jatim yang berada di wilayah rawan bencana.

“Materi SPAB ini penting untuk dikenalkan kepada siswa baru sejak awal. Saya mendorong agar SPAB menjadi bagian dalam MPLS di setiap sekolah,” ujarnya.

Ia menyarankan agar BPBD Jatim segera bersurat kepada Kepala Dinas Pendidikan Jatim sebagai langkah formal agar SPAB bisa diintegrasikan dalam kurikulum pengenalan sekolah.

“Teknisnya, mungkin BPBD bisa mengirimkan surat kepada Kepala Dinas Pendidikan Jatim, agar SPAB bisa menjadi materi dalam MPLS di setiap sekolah,” tegas politisi Partai Demokrat ini.

ToF SPAB 2025 sendiri digelar BPBD Jawa Timur selama empat hari, 9–12 Juli 2025, dengan melibatkan ratusan guru dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari KB-TK, SD/MI, SMP/MTs hingga SMA/MA. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto, didampingi Plt. Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Dadang Iqwandy.

Turut hadir dalam pembukaan, Tenaga Ahli Seknas SPAB Kemendikdasmen RI Jamjam Muzakki, Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Jatim Sukari, serta perwakilan dari Kemenag dan Dinas Pendidikan Jatim.

Baca Juga  Wakil Ketua DPRD Jatim Sri Wahyuni Tekankan Pentingnya Menciptakan Lingkungan Aman dan Ramah Anak

Jamjam Muzakki dalam sambutannya mengapresiasi kolaborasi antara BPBD Jatim, IGI, Kemenag, dan Dinas Pendidikan dalam memperluas implementasi SPAB. Ia menyebut program ini sebagai praktik baik yang bisa mempercepat ketangguhan sekolah terhadap bencana.

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menyampaikan bahwa saat ini terdapat 68.326 satuan pendidikan di Jawa Timur, dengan 32.832 di antaranya berada di wilayah rawan bencana kategori sedang hingga tinggi.

“Dengan angka tersebut, pelatihan seperti ToF ini menjadi sangat penting demi menciptakan budaya aman bencana di lingkungan sekolah,” tegasnya.

Gatot berharap para peserta ToF, baik guru maupun kepala sekolah, dapat menjadi penggerak utama dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan bencana di lingkungan pendidikan masing-masing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *