Komisi IX DPR RI Desak Kemenkes Buka Data dan Gerak Cepat Hadapi Ancaman Super Flu Subclade K

Komisi IX DPR RI Desak Kemenkes Buka Data dan Gerak Cepat Hadapi Ancaman Super Flu Subclade K

MAKLUMAT Komisi IX DPR RI mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersikap terbuka dan bergerak cepat menyikapi lonjakan kasus influenza yang disebut sebagai super flu varian subclade K.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh menegaskan pemerintah tidak boleh abai terhadap potensi risiko kesehatan publik akibat meningkatnya penularan varian baru influenza tersebut.

Ia meminta Kemenkes memastikan efektivitas vaksin influenza yang saat ini digunakan masyarakat Indonesia terhadap varian subclade K, yang diketahui merupakan turunan dari virus Influenza A (H3N2).

“Pemerintah wajib memastikan apakah vaksin yang beredar benar-benar mampu melindungi masyarakat. Jika tidak efektif, Kemenkes harus jujur dan segera menyiapkan langkah korektif,” kata Nihayatul Wafiroh kepada wartawan, Rabu (31/12/2025).

Menurutnya, transparansi data menjadi kunci utama agar publik tidak diliputi ketidakpastian dan spekulasi berlebihan. DPR membutuhkan data ilmiah yang terbuka sebagai dasar pengambilan kebijakan lanjutan.

Nihayatul secara tegas meminta Kemenkes melakukan uji ulang vaksin influenza, mempublikasikan hasil uji klinis secara terbuka, serta mempercepat pengembangan atau pengadaan vaksin alternatif jika efektivitas vaksin saat ini terbukti rendah.

“Jangan menunggu situasi memburuk. Jika vaksin yang ada kurang manjur terhadap subclade K, pemerintah harus bergerak cepat menghadirkan opsi yang lebih efektif,” tegas Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa itu.

Ia juga mendorong penguatan kolaborasi antara DPR, Kemenkes, pakar epidemiologi nasional, serta organisasi kesehatan global agar Indonesia tidak tertinggal dalam merespons dinamika influenza musiman yang semakin kompleks.

Baca Juga  PP Muhammadiyah Luncurkan Mentari Mart, Perkuat Bisnis Ritel Umat

Sebagai informasi, subclade K merupakan varian baru Influenza A (H3N2) yang saat ini mendominasi gelombang flu di sejumlah negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, Australia, dan Jepang.

Meski otoritas kesehatan global menyebut varian ini tidak lebih mematikan, tingkat penularannya yang tinggi telah memicu lonjakan kasus serta meningkatkan tekanan pada fasilitas kesehatan di berbagai negara.

Data terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan jutaan kasus influenza terjadi di Amerika Serikat pada musim ini, dengan puluhan ribu pasien menjalani perawatan rumah sakit, sebagian besar terkait H3N2 subclade K.

*) Penulis: R Giordano

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *