MAKLUMAT – Banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh memukul keras sektor pendidikan. Pemerintah mencatat 1.009 sekolah mengalami kerusakan berat, membuat aktivitas belajar ribuan siswa terhenti total.
“Kita harus pastikan anak-anak tetap mendapat hak pendidikan. Tempat belajar harus segera kita selamatkan,” ujar Fikri di Jakarta, Rabu (3/12).
Ia menegaskan pemulihan seribu lebih sekolah yang rusak membutuhkan anggaran besar, jauh melampaui kemampuan anggaran reguler Kemendikdasmen. Karena itu, ia meminta kementerian segera berkoordinasi dengan BNPB untuk mengakses Dana Siap Pakai (DSP).
“Anggaran Kemendikdasmen tidak cukup. Mereka perlu berkoordinasi dengan BNPB untuk memanfaatkan dana recalling bencana,” kata politisi PKS itu.
Fikri juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mempercepat pemulihan pendidikan di tiga provinsi terdampak.
Ia meminta Kemendikdasmen menyiapkan fasilitas sekolah darurat yang aman bagi anak-anak. Namun, ia mengingatkan agar pemerintah memastikan kondisi psikologis siswa sebelum kembali belajar.
“Kalau anak-anak mengalami trauma, pemerintah harus melakukan trauma healing lebih dulu,” tegasnya.