24.2 C
Malang
Minggu, November 24, 2024
KilasKomitmen Muhammadiyah Wujudkan Cita-cita Kemerdekaan Indonesia

Komitmen Muhammadiyah Wujudkan Cita-cita Kemerdekaan Indonesia

Sekum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti

SEKRETARIS Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti menegaskan komitmen Persyarikatan Muhammadiyah dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

“Ada tanggung jawab kebangsaan yang sangat tinggi dari Muhammadiyah untuk Indonesia,” katanya dalam Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah bertajuk ‘Kemerdekaan dan Kemakmuran Bangsa’ yang digelar secara virtual, Jumat (9/8/2024) malam.

Mu’ti kemudian memaparkan sejarah panjang keterlibatan Muhammadiyah dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Di mana para pendiri bangsa, yang banyak di antaranya adalah tokoh Muhammadiyah, turut serta membidani lahirnya Indonesia. Termasuk dalam menyusun dasar-dasar negara Pancasila dan UUD 1945.

Muhammadiyah, kata dia, juga telah menegaskan dalam keputusannya bahwa bangsa Indonesia merupakan darul ahdi wa syahadah. Selain itu, dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah disebutkan salah satu tujuan dakwah Muhammadiyah adalah menjadikan Indonesia sebagai negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

“Muhammadiyah memiliki komitmen dan tanggung jawab untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan, yang bukan hanya terkait dengan posisi politik Muhammadiyah di Indonesia, tapi juga sebagai bagian dari tanggung jawab setiap insan untuk menciptakan kemakmuran di muka bumi,” ungkapnya.

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu tak lupa mengajak segenap warga Persyarikatan untuk merefleksikan alinea kedua pembukaan UUD 1945. Juga ikut menggarisbawahi keterkaitan erat antara frasa kemerdekaan dengan keadilan dan kemakmuran.

Selain itu, Mu’ti juga menyoroti tentang pentingnya persatuan dan kesatuan sebagai sebuah bangsa yang merdeka. Itu lantaran sudah banyak contoh negara-negara yang mengalami perpecahan. Seperti India, Pakistan, Bangladesh dan Sri Lanka yang semula satu kesatuan. Atau Yugoslavia yang terpecah menjadi Slovenia, Kroasia, Serbia, dan sebagainya.

“Pengalaman banyak negara menunjukkan bahwa tidak sedikit yang terpecah menjadi beberapa negara tak lama setelah mereka merdeka. Kita patut bersyukur Indonesia tetap bersatu dan utuh, serta berharap segera menjadi negara yang adil dan makmur,” tandasnya.

Reporter: Ubay NA

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer