MAKLUMAT – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Ubaidillah, menyatakan dukungannya terhadap penayangan lagu kebangsaan Indonesia Raya setiap pagi di televisi.
Langkah tersebut ia harapkan dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air di kalangan masyarakat.
“Saya rasa ini upaya yang sangat baik, maka perlu dimasifkan agar rasa nasionalisme masyarakat, cinta tanah air Indonesia semakin tinggi,” ujar Ubaidillah di sela perayaan HUT ke-50 PRSSNI di Gedung Dewan Pers, Selasa (17/12/2024).
“Saya kira Pak Prabowo sudah tepat dalam hal ini, dan kami juga mendukung karena regulasinya juga ada,” sambungnya.
Regulasi P3SPS
Ubaidillah menjelaskan, kewajiban menyiarkan lagu Indonesia Raya sudah tertuang dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).
Bagi lembaga penyiaran yang tidak beroperasi selama 24 jam, lagu kebangsaan wajib diputar di awal dan akhir siaran.
“Kalau yang siaran 24 jam, jam 06.00 harus disiarkan. Lalu pada pukul 24.00 wajib lagu nasional. Yang diperlukan saat ini adalah bagaimana memasifkan sekaligus menyerentakkan pemutaran Indonesia Raya. Ini hal yang bagus ke depan,” kata Ubaidillah.
Menurut dia, langkah tersebut sangat penting di tengah maraknya informasi dari media sosial yang kerap tidak akurat, memicu hoaks, bahkan berpotensi menimbulkan disintegrasi bangsa.
Hal Positif untuk Siswa Sekolah
Ubaidillah menekankan, pemutaran lagu Indonesia Raya secara serentak setiap pagi dapat memberi dampak positif, terutama bagi anak-anak yang akan berangkat sekolah.
“Kalau serentak diputar tiap pagi sebelum anak berangkat sekolah, ini bisa menjadi energi yang bagus bagi mereka,” sebutnya.
“Apalagi mereka kan sangat akrab dengan dunia digital yang akses informasinya tidak terbatas, meskipun kadang secara kebenarannya masih perlu dipertanyakan,” imbuh Ubaidillah.
Arahan Presiden Prabowo
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto melalui Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI, Angga Raka Prabowo, menyampaikan harapannya agar stasiun televisi menyiarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara serentak setiap pukul 07.00 pagi.
Hal itu disebut bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme sejak dini.
“Kemarin kami juga koordinasi dengan Pak Wamen soal ini. Nanti kita bersama-sama menyiapkan skemanya,” tandas Ubaidillah.