23.8 C
Malang
Rabu, November 13, 2024
KilasLakukan Pertemuan Bilateral, Prabowo Sebut Investasi Perusahaan China Capai Rp 156 T

Lakukan Pertemuan Bilateral, Prabowo Sebut Investasi Perusahaan China Capai Rp 156 T

Perdana Menteri RRT Li Qiang menyambut kedatangan Presiden RI Prabowo Subianto untuk melangsungkan pertemuan bilateral di Beijing, Sabtu (9/11/2024). (Foto: Tangkapan layar/ Ubay)
Perdana Menteri RRT Li Qiang menyambut kedatangan Presiden RI Prabowo Subianto untuk melangsungkan pertemuan bilateral di Beijing, Sabtu (9/11/2024). (Foto: Tangkapan layar/ Ubay)

MAKLUMAT – Presiden RI Prabowo Subianto telah melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) China Li Qiang dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China (NPC) Zhao Leji di Beijing, Sabtu (9/11/2024).

Pertemuan tersebut ia lakukan di hari pertama kunjungannya ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT), yang menjadi momen penting dalam penguatan hubungan strategis kedua negara di berbagai bidang.

Melansir dari siaran Sekretariat Presiden, Prabowo menyebut kunjungan tersebut bukan hanya mencerminkan hubungan diplomatik, tetapi juga persahabatan mendalam antara Indonesia dengan negeri tirai bambu.

“Saya pikir ini menunjukkan persahabatan yang erat dan rasa hormat yang tinggi yang dimiliki RRT terhadap Indonesia,” ujar Prabowo.

“Saya ingin menekankan sekali lagi bahwa Indonesia menganggap Tiongkok sebagai teman yang sangat penting dan mitra berharga, tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan,” sambungnya.

Investasi Senilai Rp 156,54 Triliun

Selain itu, Prabowo juga menyebut sejumlah kontrak bisnis antara perusahaan-perusahaan asal China dan Indonesia yang bakal segera diteken.

Mantan Danjen Kopassus itu mengungkapkan, nilai investasi dari kontrak tersebut mencapai lebih dari 10 miliar USD atau sekitar Rp 156,54 triliun.

Prabowo mengatakan proses penandatanganan tersebut akan dilakukan oleh perwakilan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) pada Ahad (10/11/2024).

“Investasi patungan dari perusahaan China ke ekonomi Indonesia sangat besar,” sebutnya.

“Bahkan besok sore kamar dagang dan industri akan ada acara penandatanganan kontrak antar pengusaha Indonesia dan China senilai US$ 10 miliar,” tambah Prabowo.

Prabowo berharap, hal tersebut dapat memperkuat kolaborasi antar korporasi dari kedua negara.

Serta mendorong keterlibatan lebih jauh antara masyarakat Indonesia dan China.

“Saya pikir ini menunjukkan kolaborasi yang erat dan juga partisipasi serta integrasi yang meningkat antara perusahaan-perusahaan Tiongkok dengan perusahaan-perusahaan Indonesia,” harapnya.

Pendidikan dan Pemberantasan Kemiskinan

Lebih lanjut, Prabowo juga menyampaikan niatnya untuk belajar dari pengalaman China terkait pemberantasan kemiskinan.

“Kita akan meningkatkan upaya kita untuk memberantas kemiskinan, dan saya kira kita ingin belajar lebih banyak dari pengalaman Tiongkok juga,” ucapnya.

Kemudian, pada bidang pendidikan, Prabowo menyatakan keinginan Indonesia untuk mengirim lebih banyak pelajar untuk menempuh pendidikan tinggi di China.

Melalui kebijakan tersebut, ia berharap dapat membangun generasi muda yang terdidik dan mampu menghadapi tantangan global.

“Indonesia juga ingin bekerja sama dengan Tiongkok terkait isu pendidikan,” tandas Prabowo.

Bertemu Zhao Leji

Tak hanya bertemu Li Qiang, Prabowo juga melakukan pertemuan dengan Ketua Komite Tetap NPC Zhao Leji pada hari yang sama.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyampaikan terima kasih terhadap pemerintah RRT atas undangan dan sambutan yang luar biasa terhadap rombongan Indonesia.

“Hari ini, merupakan suatu kehormatan bagi saya menerima undangan Anda. Seperti yang Anda ketahui, Anda menyebutkan sebelumnya bahwa ini adalah kunjungan internasional pertama saya sejak saya menjadi Presiden Republik Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2024,” ucapnya.

“Anda mengundang dan menyambut saya dengan hangat, yang merupakan kehormatan bagi saya,” imbuh Prabowo.

Sebagai informasi, kunjungan ke RRT kali ini adalah yang kedua bagi Prabowo di tahun ini, dengan status alias jabatan yang berbeda.

Kunjungan pertama kala itu Prabowo masih berstatus sebagai Menteri Pertahanan (Menhan), sekaligus Presiden terpilih.

Sementara kunjungan kedua kali ini, Prabowo telah resmi menjabat sebagai Presiden RI.

Pria yang juga Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut, hal itu sebagai bentuk komitmen menjaga hubungan dan kerjasama Indonesia-RRT.

“Ini adalah kunjungan kedua saya ke Republik Rakyat Tiongkok tahun ini, yang menunjukkan komitmen kami untuk menjaga dan meningkatkan hubungan antara kedua negara kita, serta persahabatan dan kerja sama yang erat,” tandas Prabowo.

“Saya percaya bahwa ini adalah hubungan antara Tiongkok dan Indonesia. Saya berharap dapat melakukan diskusi yang bermanfaat dengan Presiden dan pemerintah Anda, serta menemukan lebih banyak cara untuk meningkatkan kerja sama dan persahabatan kita,” lanjutnya.

Rombongan Indonesia

Sebagai informasi, dalam kunjungannya ke RRT selama beberapa hari ke depan, beberapa jajaran Kabinet Merah Putih (KMP) turut mendampingi Prabowo.

Antara lain Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Sugiono, dan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani.

Ada juga Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Kemudian, ada juga Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wamenhan Doni Hermawan, Wamendikti-Saintek Stella Christie, serta Wamen PKP Fahri Hamzah.

Selain itu, Dubes RI untuk RRT Djauhari Oratmangun, Kepala Staf AU Marsekal TNI M. Tonny Harjono, hingga Kepala Staf AL Laksamana Muhammad Ali, turut membersamai Prabowo.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer