MAKLUMAT – PWM Jawa Timur menuai banyak pujian dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Mereka berhasil merealisasikan program-program unggulan yang berdampak besar untuk umat.
Hal ini terungkap dalam Sidang Pleno Tanwir Muhammadiyah dengan agenda laporan dari PWM Jawa Timur di Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), Kamis (5/12/2024).
Ketua PWM Jawa Timur, Dr. dr. Sukadiono, MM, memaparkan sederet capaian. Salah satu yang mencuri perhatian adalah Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar (PPI-AMF) di Malang.
“Tahun ini kami mulai menerima 49 santri tingkat SMP dan SMA,” kata Pak Suko, sapaan akrabnya.
PWM Jatim juga mengembangkan Rumah Sakit Premium Muhammadiyah di Gunung Anyar, Surabaya. Berdiri di lahan seluas 1,1 hektare yang dibeli harga Rp 63 miliar, sedangkan biaya pembangunan rumah sakit ini menelan biaya Rp 263 miliar.
Selain itu, mereka akan membangun Training Center Muhammadiyah di Prigen, Pasuruan. “Proyek ini dimulai 2025 di atas lahan 1 hektare,” jelasnya.
Sertifikasi Aset dan Buku Persyarikatan
PWM Jatim juga serius mengamankan aset Muhammadiyah melalui sertifikasi. Tak hanya itu, mereka memfasilitasi penerbitan buku karya anggota persyarikatan. Buku-buku ini biasanya diluncurkan pada acara Kajian Ramadhan.
PWM Jatim aktif mengadakan perjalanan studi ke luar negeri. Tahun ini, mereka mengunjungi Turki, Spanyol, Tiongkok, dan Jepang. “Bahkan, kami juga mengirim delegasi ke Iran bersama Majelis Dikti dan Litbang PP Muhammadiyah,” tambah Suko.
Selain itu, mereka rutin mengadakan Family Gathering. Acara ini diikuti ribuan peserta lintas generasi dari berbagai daerah.
PWM Jatim juga mengelola berbagai media informasi. Mulai dari Majalah Matan, PWMU.CO, Maklumat.id, hingga PWMU.tv. Semua ini jadi sarana dakwah dan edukasi.
“Majalah Matan sudah berjalan 16 tahun. Setiap bulan menjangkau 4.000 pelanggan,” ungkap Suko.
Bantuan untuk Luar Daerah
PWM Jatim turut mendukung PCIM Malaysia dengan dana Rp 1 miliar. Ada juga bantuan pendidikan untuk 23 siswa Indonesia tingkat SMA/SMK non dokumen di Malaysia.
Tak ketinggalan, mereka menyalurkan bantuan untuk PWM NTT, Bali, NTB, Sulawesi Barat, dan Gorontalo. Bentuknya beragam, dari dana, mobil operasional, hingga ambulans.
Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Syamsul Anwar, mengaku kagum dengan laporan PWM Jatim. “Kalau Jawa Timur melaporkan, bisa satu jam. Banyak program dan prestasi,” katanya sambil tersenyum.