Lima Jenis Vaksinasi Pranikah yang Wajib Diketahui Calon Pengantin

Lima Jenis Vaksinasi Pranikah yang Wajib Diketahui Calon Pengantin

MAKLUMAT — Pernikahan bukan sekadar pesta meriah atau prosesi sakral. Lebih dari itu, kesehatan Anda dan pasangan adalah hal yang tak boleh diabaikan. Salah satu langkah penting dalam menjaga kesehatan menjelang pernikahan adalah vaksinasi pranikah.

Vaksinasi ini bertujuan untuk mencegah penyakit menular yang berisiko menular kepada pasangan maupun anak di masa depan. Pemeriksaan kesehatan pranikah, termasuk vaksinasi, menjadi bagian penting demi membangun keluarga yang sehat.

Berikut lima jenis vaksin yang direkomendasikan sebelum menikah:

1. Vaksin DPT dan Tetanus Toksoid (TT)

Vaksin DPT melindungi dari tiga penyakit serius: difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Sementara vaksin TT (Tetanus Toksoid) khusus diberikan untuk mencegah tetanus, terutama pada wanita yang belum menerima imunisasi DPT lengkap.

Pemerintah menganjurkan vaksin TT diberikan minimal dua minggu sebelum pernikahan agar antibodi sempat terbentuk sebelum masa kehamilan. Dosis lanjutan (TT2 hingga TT5) dapat dijadwalkan bersama tenaga medis.

2. Vaksin MMR (Campak, Gondongan, Rubela)

Vaksin MMR membantu mencegah tiga penyakit: campak, gondongan, dan rubela, yang semuanya bisa berdampak serius pada janin, seperti keguguran, kelahiran prematur, hingga cacat bawaan.

Vaksin ini sebaiknya diberikan minimal empat bulan sebelum menikah. Jika Anda telah mendapatkan dua dosis saat kecil, tetap konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah perlu pengulangan vaksin.

3. Vaksin HPV (Human Papillomavirus)

HPV merupakan penyebab utama kanker serviks pada wanita dan kutil kelamin pada pria. Vaksin ini sangat disarankan diberikan sebelum aktif secara seksual, idealnya enam bulan sebelum menikah.

Baca Juga  Bahaya Highway Hypnosis dan Microsleep, Jangan Remehkan Kantuk

Baik wanita maupun pria dianjurkan menerima vaksin ini untuk perlindungan jangka panjang dari infeksi HPV.

4. Vaksin Varisela (Cacar Air)

Jika Anda belum pernah terkena cacar air atau belum menerima vaksin varisela, sebaiknya segera vaksinasi. Infeksi cacar air pada orang dewasa bisa menyebabkan komplikasi serius, terutama saat kehamilan.

Vaksin ini juga bermanfaat untuk mencegah herpes zoster di kemudian hari. Lakukan vaksinasi minimal satu bulan sebelum menikah, dan tes darah dapat dilakukan bila Anda ragu pernah terinfeksi atau tidak.

5. Vaksin Hepatitis B

Hepatitis B menular melalui hubungan seksual dan penggunaan barang pribadi seperti pisau cukur. Penyakit ini bisa berujung pada peradangan hati, sirosis, hingga kanker hati.

Vaksin hepatitis B diberikan dalam tiga dosis selama enam bulan. Karena itu, vaksinasi sebaiknya dilakukan sejak jauh-jauh hari sebelum hari pernikahan. Dokter juga mungkin menyarankan vaksin hepatitis A sebagai tambahan perlindungan.

Bukan Sekadar Formalitas

Mengutip laman hallosehat.com, vaksinasi pranikah bukan sekadar formalitas. Ini adalah langkah nyata untuk melindungi kesehatan diri sendiri, pasangan, dan anak-anak di masa depan.

Daftar vaksin pranikah yang direkomendasikan:

  • DPT dan Tetanus Toksoid (TT)

  • MMR (Campak, Gondongan, Rubela)

  • HPV (Human Papillomavirus)

  • Varisela (Cacar Air)

  • Hepatitis B

Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter atau fasilitas kesehatan terdekat mengenai jadwal vaksinasi dan pemeriksaan pranikah yang sesuai. Dengan perlindungan sejak awal, pernikahan dapat dijalani dengan lebih sehat, aman, dan siap menyambut masa depan bersama.

Baca Juga  Covid Bangkit Lagi? Varian Nimbus Disebut Lebih Menular
*) Penulis: Rista Erfiana Giordano

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *