23.3 C
Malang
Kamis, November 21, 2024
KilasLuluk Nur Hamidah: Hakikat Infrastruktur Adalah Membangun Kesejahteraan dan Keadilan

Luluk Nur Hamidah: Hakikat Infrastruktur Adalah Membangun Kesejahteraan dan Keadilan

Pasangan Cagub-Cawagub Jatim nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim (LUMAN) saat menyampaikan visi misi dan programnya dalam Debat Publik Ketiga Pilgub Jatim 2024, Senin (18/11/2024) di Grand City, Surabaya. (Foto: Ubay)
Pasangan Cagub-Cawagub Jatim nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim (LUMAN) saat menyampaikan visi misi dan programnya dalam Debat Publik Ketiga Pilgub Jatim 2024, Senin (18/11/2024) di Grand City, Surabaya. (Foto: Ubay)

MAKLUMAT – Pasangan Cagub-Cawagub Jatim nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim (LUMAN) menyampaikan visi misi dan program-programnya terkait infrastruktur, interkoneksi wilayah, hingga kualitas lingkungan hidup.

Hal itu mereka sampaikan dalam Debat Publik Ketiga Pilgub Jatim 2024 yang digelar KPU Jawa Timur pada Senin (18/11/2024) di Grand City, Surabaya.

Mengawali paparannya, Luluk menegaskan hakikat membangun infrastruktur adalah membangun kesejahteraan dan keadilan.

“Bagaimana memastikan anak-anak bisa sekolah dengan nyaman dan juga aman karena gedung-gedung sekolahnya terbangun dengan baik, dengan sarana prasarana yang layak. Bagaimana memastikan ibu-ibu tidak khawatir ketika melahirkan anaknya karena terselamatkan jiwanya, karena infrastruktur kesehatannya terbangun dengan baik,” bukanya.

“Memastikan bagaimana para pedagang kecil dagangannya laris juga karena ada akses internet dan juga digitalisasi. Memastikan para petani tersenyum bahagia karena terjamin irigasinya dan sekaligus akses untuk menjual dagangannya dengan baik,” lanjut Luluk.

Menurut Luluk, membangun infrastruktur bukan hanya melakukan pembangunan secara fisik, tetapi sesungguhnya adalah membangun suatu peradaban serta martabat kemanusiaan.

Soroti Persoalan Krusial dan Mendasar

Mantan Anggota Fraksi PKB DPR RI periode 2019-2024 itu lantas menyorot masih banyaknya persolan mendasar terkait infrastruktur yang belum mampu terselesaikan di Jawa Timur.

“Ada ribuan gedung sekolah dalam kondisi rusak, kita juga ada persoalan tentang ketersediaan rumah ada 1,2 juta setiap tahun yang masih backlog,” sebutnya.

Selain itu, Luluk juga menyoroti soal krisis lingkungan hidup yang terjadi di Jawa Timur. Termasuk soal pencemaran parah di hulu hingga sepanjang aliran Sungai Brantas yang menjadi sumber air bersih utama warga Jawa Timur.

Dia juga mengkritisi soal kualitas udara Jawa Timur dan permasalahan sampah yang melebihi kemampuan pengelolaan.

“Kita juga punya sungai brantas yang menjadi urat nadi Jawa Timur dalam kondisi tercemar parah dan bahkan tercemar se-Indonesia. Kita juga punya kualitas udara di Jawa Timur yang semakin memburuk dalam lima tahun terakhir,” sorotnya.

“Sisi lain kita juga menjadi penghasil sampah terbesar se-Indonesia, di mana setiap tahun kita menghasilkan 6,1 juta ton sampah, sementara kemampuan dan manajemen pengelolaan sampah hanya 2,6 juta ton per tahun, tambah Luluk.

Tak hanya itu, Luluk juga mempertanyakan kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dalam lima tahun ke belakang terkait reklamasi pesisir Surabaya, yang menurutnya mengancam ruang hidup rakyat.

“Saya menerima pengaduan ratusan warga di Kenjeran yang mereka merasa sedih dan merasa terancam ruang hidupnya. Dan ini harus menjadi pertimbangan kepada kita, apakah kita akan membangun kawasan pemukiman yang sehat atau kita akan meminggirkan dan juga menggusur rakyat kita?” tandasnya.

Komitmen Bangun Akses Transportasi

Lebih lanjut, Luluk menegaskan komitmennya untuk membangun infrastruktur serta interkoneksi wilayah di Jawa Timur lebih baik.

Dia menandaskan, bakal berupaya untuk memangkas gap antara wilayah kabupaten dengan wilayah perkotaan.

“Sekali lagi, bahwa infrastruktur adalah tentang keadilan dan juga tentang kesejahteraan,” tandasnya.

“Maka kami memiliki komitmen bagaimana kita bisa membatasi jarak kesenjangan antara wilayah kabupaten dan kota,” tambah Luluk.

Luluk juga berjanji bakal menghadirkan akses kereta KRL di Pulau Madura jika berhasil memenangkan Pilgub Jatim 2024.

Selain itu, dia juga menjanjikan bakal membangun exit toll di Magetan untuk mendorong kabupaten tersebut sebagai sentra kulit terbaik.

“Kami punya komitmen untuk menghadirkan KRL di Madura Raya, memastikan ada pelabuhan, rumah sakit, dan juga ambulans air, serta ada tenaga medis yang tercukupi,” janjinya.

“Kita juga memastikan bahwa ada akses exit toll di Magetan karena kita ingin mendukung bahwa Magetan menjadi pusat kulit terbaik, sama seperti Italia,” ucap Luluk.

Luluk mengatakan, pihaknya juga mendukung exit toll di Pasuruan, memastikan adanya insentif fiskal berbasis ekologi, serta memastikan adanya penegakan hukum lingkungan yang tanpa pandang bulu.

“Kita harus memastikan ada pemerintah dan juga pemimpin yang hadir, yang melindungi kepentingan Jawa Timur dan melindungi kepentingan rakyatnya meskipun kita harus berhadapan dengan mafia lingkungan dan para penjahat pencemaran lingkungan,” tandas Luluk.

Lukman: Menghadirkan Infrastruktur adalah Kewajiban

Sementara itu, sang cawagub, Lukmanul Khakim menyampaikan salah satu kaidah yang diajarkan selama di lingkungan pesantren, yakni lil wasâil hukmul maqâshid.

“Jika kesejahteraan adalah tujuan utama, maka menghadirkan infrastruktur adalah kewajiban bagi kita semua, agar supaya keadilan bisa merata di seluruh Jawa Timur,” tegasnya.

Tak lupa, politisi PKB itu mengajak seluruh pihak yang hadir dan menyaksikan debat publik pamungkas itu untuk memilihnya, paslon nomor urut 1 Luluk-Lukman di Pilgub Jatim 27 November 2024 mendatang.

“Sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang, ayo menangkan nomor 1 untuk Jawa Timur maju,” ajaknya.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer