Magang di Jepang, Cara UMM Cetak Mahasiswa Bertaraf Global

Magang di Jepang, Cara UMM Cetak Mahasiswa Bertaraf Global

MAKLUMATUniversitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus menunjukkan kiprahnya sebagai kampus berdampak global. Pada 23 Juni 2025, sebanyak sepuluh mahasiswa berangkat ke Kyushu, Jepang untuk mengikuti program magang internasional bersama Daihatsu.

Program ini menjadi bukti kolaborasi strategis UMM dengan industri global. Di mana sebelumnya kedua pihak menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada Desember 2024 lalu.

Ketua Program Studi Teknik Mesin UMM, Ir. Iis Siti Aisyah, M.T., Ph.D., IPM., menjelaskan bahwa program magang selama satu tahun ini terintegrasi dengan kurikulum kampus. Mahasiswa yang mengikuti magang di Daihatsu Jepang akan ditempatkan di empat departemen penting yang relevan dengan bidang keilmuan mereka: welding, assembly, quality control, dan molding.

“Melalui skema konversi SKS, mahasiswa tetap bisa menyelesaikan studinya tepat waktu. Mereka mendapatkan pengalaman industri, sekaligus menjadi bagian dari Tugas Akhir (TA) saat pulang nanti,” ujar Iis.

Perkuat Portofolio Mahasiswa

Proses seleksi menuju magang internasional di Jepang ini tidak mudah. Dari ratusan pendaftar, hanya sepuluh mahasiswa yang lolos hingga tahap akhir. Mereka harus melewati serangkaian tes mulai dari psikotes, uji fisik, hingga pelatihan intensif bahasa Jepang selama lima bulan di UMM.

Pelatihan ini melibatkan tenaga profesional yang mempersiapkan mahasiswa hingga mencapai level N4 dalam bahasa Jepang. Setelah itu, mereka mengikuti pengondisian tambahan selama satu bulan di Bandung sebelum berangkat ke Jepang pada 6 Juli 2025.

Baca Juga  Haedar Nashir: Butuh Langkah Extraordinary Negara dan Swasta untuk Majukan Pendidikan

Menurut Iis, pengalaman magang ini untuk memberi dampak maksimal bagi mahasiswa, baik dari sisi akademik maupun pengembangan diri. Ia menegaskan bahwa magang bukan sekadar mengisi waktu, melainkan bagian dari kurikulum yang memberikan nilai tambah strategis.

“Magang tidak selalu membawa pengalaman. Mereka membangun portofolio internasional yang akan memperkuat posisinya di dunia kerja, bahkan di jalur wirausaha. Ini bagian dari kurikulum berdampak yang kami dorong di UMM,” tambahnya.

Kerja Sama Lintas-Instansi

UMM telah lama menjalin kemitraan dengan berbagai industri nasional seperti PT PAL, PT INKA, dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Namun, program magang internasional di Jepang bersama Daihatsu ini membuka babak baru bagi Teknik Mesin UMM untuk menapaki level global.

Program ini tidak berhenti di batch pertama. UMM telah menyiapkan batch kedua, yang dijadwalkan berangkat pada September mendatang. Selama proses persiapan, mahasiswa tetap menjalankan perkuliahan hybrid. Yakni sebelas pertemuan tatap muka, kemudian project-based learning sebagai bagian dari penguatan keterampilan bahasa dan persiapan budaya kerja di Jepang.

Bagi UMM, langkah ini bukan soal magang. Ini adalah bagian dari misi globalisasi kampus. Melalui magang internasional di Jepang, UMM ingin mencetak mahasiswa yang siap bersaing, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di panggung dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *