Mahasiswa Asing UMM Ikut NgabubuRead di Gresik

Mahasiswa Asing UMM Ikut NgabubuRead di Gresik
UMM mengajak mahasiswa asing menggelar NgabubuRead di Gresik dengan game edukasi. Foto: dok.UMM.

MAKLUMAT – Mahasiswa asing yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang ikut turun menyemarakkan bulan Ramadan. Setidaknya mahasiswa asal Jepang dan Vietnam menjadi duta Ramadan di SMA Muhammadiyah 3 Bungah, Gresik, 7 Maret 2025 lalu.

Mahasiswa asing ini terlihat mengendarai Mobil Kamis Membaca (KaCa) dengan membawa ratusan bukunya. Termasuk berbagai permainan, seperti bermain golf sebagai hiburan sembari berbagi takjil.

Kepala Humas UMM Dr. M. Isnaini, M.Pd., mengatakan bahwa ini menjadi cara UMM membuat Ramadan semakin ceria. Ia menegaskan kegiatan ini sengaja di luar Malang untuk lebih mendekatkan diri dengan warga dan lingkungan.

Siapkan Game Edukasi

“Kami sengaja mengajak mahasiswa asing untuk menarik siswa dan anak-anak. Sekaligus mengajak dialog berbahasa Inggris dengan siswa-siswi bagaimana cara berkomunikasi,” katanya.

UMM turut membawa ratusan buku melalui program Mobil KaCa. Ratusan buku ini guna mendorong masyarakat berbudaya dengan membaca sekaligus memberi literasi dalam program NgabubuRead.

Banyak siswa yang tertarik karena ada buku-buku yang memang susah dan menjadi kesuakaannya. “Ini menjadi cara Kampus Putih UMM untuk meningkatkan literasi masyarakat, utamanya para siswa,” lanjut Isnaini.

Sementara itu, mahasiswa asal Vietnam, Hani mengaku bahagia ikut NgebubuRead. Ia mengaku budaya ini tidak pernah ada di negara asalnya.

Komunikasi Mahasiswa Asing dengan Warga

“Bulan puasa di Indonesia menyenangkan, karena banyak pilihan makanan yang menarik, masyarakat benar-benar menikmati puasanya, dan sering ada agenda di tiap kota,” terang Hani.

Hal serupa juga disampaikan Nur Athira, siswi SMA Muhammadiyah 3 asal Malaysia. Ia senang bisa aktif dan ikut di agenda tersebut. Apalagi ada sederet games, membaca buku, serta doorprize sehingga proses puasa yang ia jalani tidak terasa. Bahkan ada alat-alat golf yang menarik minat banyak siswa.

“Tiba-tiba sudah magrib, padahal kami masih ingin bermain dan bercengkerama. Kami berharap agenda serupa kembali ada setiap tahun di sini. Bisa juga juga menambah keiatan di sekolah atau daerah lain,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *