MAKLUMAT – Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Non Formal (Dikdasmen PNF) PP Muhammadiyah tengah mempersiapkan sejumlah sekolah unggulan yang diarahkan untuk go internasional. Langkah ini bertujuan agar sekolah-sekolah tersebut mampu menghasilkan lulusan yang dapat diterima di universitas top dunia, utamanya dalam kategori top hundred university.
Sekolah-sekolah yang menjadi sasaran program ini antara lain SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, SMA Muhammadiyah 1 Klaten, SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar, SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta, serta SMA Abdul Malik Fadjar Malang.
Kurikulum Internasional Sebagai Andalan
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mempersiapkan sekolah berasrama dengan kurikulum International Baccalaureate (IB) Diploma sebagai model sekolah unggulan. Implementasi program ini diawali dengan proses self-assessment, hingga visitasi terhadap sekolah-sekolah yang telah ditargetkan.
Kurikulum IB dirancang untuk siswa berusia 3–19 tahun dengan fokus pada cara belajar yang unik dan menyeluruh. Kurikulum ini menekankan bahwa setiap siswa adalah individu yang utuh, sekaligus memberikan kualifikasi yang diakui secara internasional. Di Indonesia, hanya sekolah-sekolah internasional yang memiliki kurikulum IB.
Visitasi Sekolah Unggulan
Melansir Suara Muhammadiyah pada Ahad (5/1/2025), Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah bekerja sama dengan Yayasan Kader Bangsa Indonesia telah melakukan visitasi terhadap tujuh sekolah yang telah dipilih pada 3–4 Januari 2025. Visitasi ini dipimpin oleh Buya Miftah dan Ki Dwi, yang bertugas melakukan validasi kelayakan sekolah-sekolah tersebut.
“Kami melihat kemajuan pendidikan di Muhammadiyah sangat penting dalam mempersiapkan output atau lulusan sekolah Muhammadiyah yang diterima di top hundred university (100 universitas unggulan) internasional,” ujar Buya Miftah dalam kunjungannya ke Smamda Surabaya dan Smamda Sidoarjo.
Sementara itu, Ki Dwi menyampaikan harapan besarnya terhadap peran Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menyusun program unggulan. “Kami berharap melalui SDM yang ada, kita dapat mempersiapkan dan mewujudkan sekolah unggulan melalui kurikulum IB,” ungkapnya.
Dukungan Majelis Dikdasmen PNF
Muhammad Sofyan dan Endang Suprapti, perwakilan dari Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah, turut mendampingi kegiatan visitasi ini. Mereka menyatakan harapannya bahwa melalui tujuh SMA yang terpilih, visi Muhammadiyah untuk menciptakan sekolah unggulan yang mampu bersaing di kancah internasional dapat segera terwujud.
“Kami optimis sekolah-sekolah ini mampu menjadi unggulan dan membawa nama baik Muhammadiyah di dunia pendidikan global,” ujar Sofyan dan Endang.
Langkah tersebut dinilai sebagai langkah yang strategis, yang menjadi bagian dari komitmen Muhammadiyah dalam mendukung kemajuan pendidikan berbasis nilai-nilai Islam yang inklusif dan berdaya saing internasional.