MAKLUMAT — Pemerintah Indonesia mengumumkan kebijakan baru yang signifikan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dengan membeli seluruh gabah dan jagung hasil produksi petani. Keputusan ini diambil dalam rapat kabinet terbatas yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (30/12) malam.
Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk memastikan stabilitas pasokan pangan dalam negeri dan mendukung kesejahteraan petani. “Pemerintah berkomitmen untuk tidak melakukan impor beras, jagung, garam, dan gula pada tahun depan (2025). Ini merupakan langkah penting menuju swasembada pangan,” ujar Zulkifli Hasan dikutip dari akun Youtube @SekretariatPresiden.
Harga Gabah Naik Rp500
Pemerintah juga memutuskan untuk menaikkan harga gabah petani menjadi Rp6.500 per kilogram, dari sebelumnya Rp6.000. Sementara itu, harga jagung akan naik menjadi Rp5.500 per kilogram, dari sebelumnya Rp5.000. Zulkifli Hasan berharap kebijakan ini dapat memberikan kepastian dan keuntungan lebih bagi petani.
“Keputusan ini memberi jaminan kepada petani bahwa hasil produksi mereka akan dibeli dengan harga yang wajar. Hal ini juga memastikan mereka mendapatkan penghasilan yang layak dan terus termotivasi untuk meningkatkan produksi pangan,” ujar Zulkifli.
Zulkifli juga menambahkan bahwa pemerintah akan menyerap seluruh hasil produksi gabah dan jagung, tanpa terkecuali. Untuk mengelola hasil panen, pemerintah akan memanfaatkan berbagai fasilitas gudang yang tersedia, termasuk gudang Bulog dan gudang koperasi.