22.4 C
Malang
Jumat, Maret 21, 2025
RagamManfaat Kesehatan Puasa Ramadan di Mata Dokter UMM

Manfaat Kesehatan Puasa Ramadan di Mata Dokter UMM

Menu makanan sehat untuk buka puasa. Foto: Life Care Hospital.

MAKLUMAT – Puasa di bulan Ramadan memiliki nilai ibadah yang sangat tinggi. Di balik nila ibadah ini, terkandung manfaat bagi kesehatan tubuh yang sangat besar. Misalnya bisa untuk meningkatkan metabolisme dan membantu proses detoksifikasi tubuh.

Menurut dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dr. Mariyam Abdullah, bahwa saat puasa tubuh mengalami perubahan metabolisme yang bermanfaat. Salah satunya adalah meningkatnya sensitivitas insulin, yang berperan mengendalikan kadar gula darah dan mencegahan terjadinya diabetes tipe 2.

“Tubuh akan lebih efisien dalam mengatur gula darah, sehingga bisa menurunkan risiko diabetes. Dengan berpuasa juga mampu mengurangi risiko penyakit jantung, seperti penurunan tensi, kolesterol jahat dan trigliserida yang kesemuanya berperan menjaga kesehatan jantung,” katanya.

Cegah Penyakit Degeneratif dan Radang Sendi

Manfaat lain dari puasa meliputi berkurangnya peradangan tubuh untuk mencegah penyakit kronis seperti radang sendi. Berdasar penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan proses autophagy. Apa itu?

Autophagy adalah mekanisme pembersihan dan peremajaan sel-sel tubuh. Proses ini berperan mendetoksifikasi tubuh serta mengurangi risiko penyakit degeneratif.

Manfaat puasa memiliki manfaat secara fisik sekaligus kesehatan mental. Selama berpuasa, tubuh menghasilkan keton yang dapat menjadi sumber energi bagi otak. Ia menambahkan, orang berpuasa Ramadan lebih mampu mengendalikan emosi dan menjaga ketenangan diri.

Bisa Kendalikan Emosi

“Puasa bisa membantu lebih sabar dalam mengendalikan emosi. Ini berdampak baik bagi kesehatan mental secara keseluruhan. Bisa juga meningkatkan fokus dan mengurangi stres karena adanya keseimbangan hormon serotonin dan kortisol,” imbuhnya.

Meski memiliki banyak manfaat, Mariyam mengingatkan pentingnya menjaga pola makan dan hidrasi selama berpuasa. Ia menyarankan agar mengonsumsi makanan kaya serat, protein, dan lemak sehat agar energi bertahan lebih lama.

Dosen FK UMM, dr Mariyam Abdullah. foto: dok.UMM

Pentingnya Jaga Pola Tidur

Selain itu, asupan nutrisi yang cukup saat sahur membantu tubuh tetap bertenaga sepanjang hari. Menjaga pola tidur yang baik serta memilih aktivitas fisik yang ringan juga menjadi faktor penting agar tubuh tidak mudah lelah selama menjalani puasa.

Bagi penderita maag atau masalah pencernaan lainnya, puasa bisa menjadi tantangan. “Makanan berlemak, pedas dan asam bisa memicu produksi asam lambung. Sebaiknya menghindari makanan ini agar tidak memicu masalah pencernaan,” tegasnya.

Ia menganjurkan mengonsumsi makanan yang aman untuk lambung. Sebut saja oatmeal, pisang, atau kentang rebus. Hindari pula minum kopi dan teh yang bisa meningkatkan produksi asam lambung.

Selain penderita maag, penderita diabetes dan penyakit jantung juga perlu lebih berhati-hati. Dehidrasi dan hipoglikemia menjadi dua risiko utama yang harus diwaspadai bagi penyintas agar memerhatikan cairan yang cukup.

Manfaat Spiritual Puasa Ramadan

Perlu pula mengenali tanda-tanda dehidrasi seperti pusing, lemas, dan urine berwarna. Jika mengalami gejala hipoglikemia seperti gemetar, keringat dingin, dan pusing, sebaiknya segera berbuka dengan makanan yang mengandung gula.

Dari sisi perbedaan manfaat kesehatan, puasa Ramadan dan puasa intermiten memiliki prinsip yang hampir sama. Di mana keduanya sama-sama bisa mendetoksifikasi dan peningkatan metabolisme tubuh. Bedanya, puasa Ramadan memiliki manfaat spiritual yang tidak sama dengan puasa intermiten.

“Puasa Ramadan juga memberikan kesempatan bagi seseorang untuk lebih dekat dengan Allah. Bisa juga meningkatkan disiplin diri, dan merasakan empati terhadap yang kurang mampu,” pungkasnya.

Ads Banner

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer