MAKLUMAT – PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) cukup agresif memperkuat posisinya di industri baterai kendaraan listrik. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Jumat (6/12/2024), perseroan menyetujui sejumlah langkah strategis mendorong pertumbuhan bisnis.
Salah satu keputusan penting adalah persetujuan atas rencana penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD). Dana segar dari aksi korporasi ini untuk memperkuat struktur permodalan dan membiayai ekspansi bisnis, termasuk pembangunan pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL).
“Keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPSLB ini merupakan langkah strategis MBMA untuk memperkuat posisi kami dalam rantai nilai mineral strategis dan bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik,” kata Corporate Secretary MBMA, Deny Greviartana Wijaya, dalam keterangan tertulisnya.
Pacu Pembangunan Pabrik HPAL
MBMA saat ini tengah gencar membangun pabrik HPAL. Perusahaan telah mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi 12,5 persen saham PT Meiming New Energy Material yang tengah membangun pabrik HPAL berkapasitas 25.000 ton per tahun.
Selain itu, pembangunan pabrik HPAL PT ESG New Energy Material juga telah mencapai 85 persen dan ditargetkan mulai beroperasi akhir 2024.
Kinerja Keuangan Kuartal III Menguat
MBMA mencatatkan kinerja keuangan yang solid pada kuartal III/2024. Pendapatan perusahaan tumbuh sebesar 58 persen menjadi USD1,378 miliar. Peningkatan permintaan produk-produk nikel untuk bahan baku baterai kendaraan listrik turut mendorong pertumbuhan.
Proyek Lain Berjalan Lancar
Selain proyek HPAL, MBMA juga terus mengembangkan proyek-proyek strategis lainnya. Selain itu, PT Merdeka Tsingshan Indonesia Proses yang mengoperasikan pabrik asam sulfat telah memasuki tahap akhir commissioning. Adapun pembangunan pabrik katoda tembaga juga memasuki tahap akhir.
Dengan berbagai langkah strategis ini, MBMA optimis bisa menjadi pemain utama dalam industri baterai untuk kendaraan listrik global.
