
MAKLUMAT – Tantangan warga Muhammadiyah dalam menghadapi implementasi tradisi budaya. Sejauh ini banyak anggota persyarikatan yang salah kaprah dalam memandang korelasi budaya dan Islam.
Hal inilah yang menjadi salah satu tema pengajian rutin Semarak Ramadan yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dalam kesempatan ini Dr. H. Agung Danarto, M.Ag., menjadi pembiara dengan tema utma ‘Membumikan Dakwah Kultural Muhammadiyah’.
Dalam paparannya ia menganggap keterlibatan budaya dalam agama dapat menimbulkan unsur takhayul, bid’ah, dan khurafat. Akibatnya, banyak yang menjauhi budaya, bahkan menjadi antibudaya.
Kompleksitas Budaya dana Islam
“Islam puritan menekankan pada penghapusan segala hal yang berhubungan dengan tradisi dan budaya. Selanjutnya meniru apa yang ada pada masa Nabi dan sahabat. Dalam pandangan mereka, tradisi yang tidak ada pada zaman Nabi menjadi bid’ah,” jelasnya.
Danarto juga menjelaskan bahwa pendekatan kaum modernisasi dalam Islam adalah dengan meneliti hadits Nabi. Kemudian memverifikasi keasliannya dan mengamalkan yang benar-benar sahih. Langkah ini mendorong umat Islam menerapkan etika, moral, dan tradisi pada masa Nabi dalam kehidupan sehari-hari.
Istilah bid’ah atau inovasi tidak seharusnya menolak segala bentuk perkembangan dalam masyarakat. Termasuk pengetahuan, filsafat, dan ilmu politik. Ia mendorong memahami bid’ah dalam konteks nilai-nilai dasar, moral, dan karakter Islam.
“Merujuk surat Al-Hujurat ayat 13, eksistensi menghargai dan menerima budaya harus sesuai dengan nilai-nilai Islam. Begitu juga dengan menyelaraskan Islam dengan budaya tidak harus menghapus apalagi sampai menghilangkannya,” jelasnya.
Padukan Budaya dalam Dakwah
Di sisi lain, Wakil Rektor II UMM, Dr. Ahmad Juanda, Ak., M.M., CA., mendorong warga Muhammadiyah tidak sekadar berdakwah dalam ceramah atau tabligh. Ia berharap tokoh-tokoh Muhammadiyah mampu melibatkan budaya sebagai sarana dakwah.
“Muhammadiyah dapat berdakwah melalui budaya dengan transformasi nilai-nilai yang ada. Kemudian mengemasnya dalam konsep yang lebih berkemajuan, Melalui budaya yang berkemajuan, dakwah Muhammadiyah semakin menarik bagi banyak orang,” tegasnya.