Menag Nasaruddin Umar Klarifikasi dan Minta Maaf tentang Pernyataannya Soal Guru

Menag Nasaruddin Umar Klarifikasi dan Minta Maaf tentang Pernyataannya Soal Guru

MAKLUMAT — Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan klarifikasi sekaligus permohonan maaf atas potongan video pernyataannya yang sempat menimbulkan tafsir berbeda mengenai profesi guru.

Dilansir dari unggahan video di kanal YouTube resmi Kemenag RI pada Rabu (3/9/2025), Menag Nasaruddin mengakui bahwa potongan pernyataannya menimbulkan tafsir yang kurang tepat dan melukai perasaan sebagian guru. Namun, ia menandaskan sama sekali tidak berniat untuk merendahkan profesi guru.

“Saya menyadari bahwa potongan pernyataan saya tentang guru menimbulkan tafsir yang kurang tepat dan melukai perasaan sebagian guru. Untuk itu, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya,” ujarnya.

“Tidak ada niat sedikit pun bagi saya untuk merendahkan profesi guru. Justru sebaliknya, saya ingin menegaskan bahwa guru adalah profesi yang sangat mulia, karena dengan ketulusan hati merekalah generasi bangsa ditempa,” sambung Menag Nasaruddin.

Lebih lanjut, Menag Nasaruddin menegaskan bahwa dirinya juga merupakan seorang guru. Ia menekankan bahwa guru adalah sebuah profesi yang sangat penting dan mulia, serta bahwa guru juga membutuhkan kesejahteraan yang layak.

“Puluhan tahun hidup saya, saya abdikan di ruang kelas, mendidik mahasiswa, menulis, dan membimbing. Karena itu, saya sangat memahami bahwa di balik kemuliaan profesi ini, guru tetap manusia yang membutuhkan kesejahteraan yang layak,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Menag Nasaruddin juga memastikan bahwa pemerintah akan berupaya terus meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru. Tahun ini, sebanyak 227.147 guru non-PNS menerima kenaikan tunjangan profesi dari Rp1,5 juta per bulan menjadi Rp2 juta per bulan.

Baca Juga  Istana Umumkan 9 Nama Pansel KPK

Selain itu, peningkatan kompetensi guru juga menjadi fokus. Tercatat lebih dari 102 ribu guru madrasah dan guru pendidikan agama sedang mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan. Bila ditotal, sepanjang 2025 ada 206.411 guru yang menjalani program ini, naik drastis hingga 700% dibanding tahun 2024 yang hanya 29.933 guru.

Dalam tiga tahun terakhir, Kementerian Agama juga membuka jalan bagi guru honorer. Sebanyak 52 ribu guru honorer berhasil diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Semua ini adalah bentuk nyata perhatian negara bagi peningkatan kesejahteraan sekaligus penguatan kapasitas para guru,” tegas Menag.

Lebih jauh, Menag Nasaruddin kembali menekankan bahwa guru bukan hanya profesi atau pekerjaan semata, melainkan suatu panggilan jiwa. Ia juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga martabat guru.

“Bagi saya, guru bukan hanya pekerjaan, tetapi panggilan jiwa. Dan karena kemuliaannya itulah negara wajib hadir memperhatikan kesejahteraannya. Mari kita bersama menjaga martabat guru, sebab dari tangan merekalah masa depan bangsa lahir dan tumbuh,” pungkasnya.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *