MAKLUMAT — Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, mengajak kolaborasi Muhammadiyah untuk terlibat mengelola dana desa melalui konsep desa tematik.
Menurut Yandri, Muhammadiyah memiliki SDM yang mumpuni dan kompeten untuk bisa membantu pihaknya dalam menyukseskan program pemerintah.
“Muhammadiyah memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Karena SDM yang baik adalah penentu keberhasilan program,” ujarnya saat menghadiri Musypimwil Muhammadiyah Jawa Tengah di Hotel Syariah Solo, Sabtu (21/12/2024).
Yandri menjelaskan, desa tematik dirancang untuk mengembangkan tema tertentu yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melestarikan warisan budaya, sekaligus menciptakan identitas desa.
Menurut dia, melalui pendekatan tersebut, kebutuhan pangan akan dapat terpenuhi, kualitas SDM juga meningkat, serta masyarakat desa bakal semakin sejahtera.
Minta Rekomendasi Muhammadiyah
Karena itu, Yandri lantas meminta Muhammadiyah untuk merekomendasikan desa binaan yang bisa diberdayakan sesuai konsep desa tematik tersebut.
Ia mengaku bakal menantikan dan menunggu rekomendasi desa pilot project dari hasil Musypimwil Muhammadiyah Jawa Tengah itu.
“Misalnya di kecamatan ini, mungkin pembinaan dari Muhammadiyah bisa dilakukan di beberapa desa yang sesuai dengan konsep desa tematik,” sebutnya.
“Mereka akan melakukan pendampingan mulai dari pemberdayaan, dan dana desa sudah tersedia,” sambung politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Potensi Ekonomi Desa
Lebih lanjut, Yandri juga menekankan pentingnya pengelolaan potensi ekonomi desa, termasuk aspek pemasaran dan kemasan produk.
“Intinya, potensi ekonomi yang ada di desa harus digarap dengan baik,” katanya.
Yandri berharap agar desa tematik dalam implementasinya nanti juga dapat diarahkan untuk mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Selain itu, dia juga berharap agar program desa tematik itu nantinya menjadi penopang yang tepat untuk mewujudkan swasembada pangan yang telah dicanangkan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Yandri menargetkan, minimal 20 persen dari dana desa perlu dialokasikan untuk mendukung swasembada pangan.
“Dana desa harus dikelola dengan baik dan profesional. Dengan demikian, pendapatan akan meningkat, pengangguran dapat berkurang, dan swasembada pangan tercapai,” tandasnya.
“Program makan siang bergizi bisa dijadikan distributor melalui kolaborasi dengan Muhammadiyah,” imbuh Yandri.