MAKLUMAT — Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menyebut bahwa program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis (MBG) saling berkaitan dan bakal memberikan manfaat secara nyata bagi masyarakat desa.
Optimisme itu dia sampaikan ketika menghadiri Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) Pembentukan Pengurus Kopdes Merah Putih di Kantor Desa Buninagara, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Kamis (15/5/2025).
“Koperasi ini dari desa, oleh desa, untuk desa. Koperasi bergerak, desa tidak akan kehilangan bahan baku, justru bisa mencukupinya, apalagi buat MBG,” ujarnya.
“Koperasi didukung semua warga, usahanya maju, rakyat dapat duit semua, maka desa akan makmur akan mandiri,” sambung politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Kopdes Merah Putih dirancang dengan basis unit usaha yang disesuaikan potensi desa—baik pertanian, perikanan, maupun peternakan, produk hasil unit usaha itulah yang nantinya mendukung keberlangsungan program MBG, yang membutuhkan pasokan bahan pangan lokal berkualitas.
Optimisme serupa juga disampaikan oleh Wakil Bupati Bandung, Ali Syakieb, yang menyoroti dampak ekonomi serta efek berantai dari dua program unggulan yang dijalankan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto itu.
Menurut dia, kedua program tersebut juga akan mampu menjadi penopang dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Di desa ini ada MBG, insya Allah meningkatkan ekonomi warga desa. Akan ada multiplier effect luar biasa untuk masyarakat. Terjadi juga silaturahmi dibicarakan apa saja yang ditanam, apa saja unit usahanya jadi tidak tumpang tindih,” kata Ali Syakieb.
Musyawarah desa yang dihadiri perangkat desa, BPD, hingga tokoh masyarakat, dan elemen masyarakat desa lainnya itu difokuskan pada pembentukan struktur pengurus koperasi agar pelaksanaannya berjalan sesuai harapan. Setiap warga diberi kesempatan menyampaikan pandangan agar muncul rasa memiliki terhadap koperasi yang menjadi tumpuan ekonomi lokal tersebut.
Potensi pertanian yang besar di Desa Buninagara disebut menjadi kekuatan utama dalam pengembangan koperasi. Namun, Yandri mendorong warga untuk merumuskan pilihan unit usaha secara musyawarah agar tidak terjadi tumpang tindih dan bisa mengoptimalkan hasil bumi yang ada.
Sebagai bentuk apresiasi, Yandri juga turut memborong sejumlah produk olahan warga seperti keripik, kerupuk, dan makanan ringan yang dipamerkan di kantor desa.
Turut mendampingi Mendes Yandri dalam kunjungan tersebut, antara lain Kepala BPSDM Agustomi Masik, Kepala BPI Mulyadin Malik, hingga Direktur Perdata Kementerian Hukum Henry Sulaiman Siregar. Hadir pula perwakilan Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung.