MAKLUMAT – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Prof Abdul Mu’ti memaparkan sejumlah program prioritasnya dalam Rapat Kerja (Rapat Kerja) Komisi X dengan mitra kerja, Rabu (6/11/2024) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Hadir juga dalam Raker tersebut adalah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) bersama jajarannya, serta Menteri Kebudayaan bersama jajarannya.
Dalam paparannya, Mu’ti menyebut kementeriannya menggaungkan tagline besar untuk mencerdaskan dan memajukan bangsa.
Tagline tersebut, kata Mu’ti, ia ambil dari tujuan negara yang termaktub di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
“Dan juga sering kali dikutip oleh Bapak Presiden Prabowo, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum,” bukanya.
Kemudian, lanjut Mu’ti, Kemendikdasmen di bawah kepemimpinannya memiliki visi besar mewujudkan ‘Pendidikan Bermutu untuk Semua’.
“(Itu) Kami ambil dari Undang-Undang 20/2023 tentang hak warga negara
Program Prioritas Kemendikdasmen
Pria yang juga Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu lantas menjelaskan sejumlah program yang menjadi prioritas kementeriannya.
Dia menyebut, program-program tersebut juga telah sesuai dengan Asta Cita Kabinet Merah Putih, yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Setidaknya terdapat enam program prioritas yang Mu’ti paparkan dalam Raker tersebut.
Pertama, kata Mu’ti, penguatan pendidikan karakter, yang ia turunkan dalam lima program, yakni pelatihan Bimbingan Konseling (BK) dan pendidikan nilai untuk guru kelas, peningkatan kompetensi guru BK dan guru agama, penanaman karakter 7 kebiasaan anak Indonesia, pengangkatan guru BK, serta makan siang bergizi.
“Kedua, wajib belajar 13 tahun dan pemerataan kesempatan pendidikan,” sebut Mu’ti.
“Termasuk afirmasi pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat: rumah belajar, pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan jarak jauh. Kami juga berusaha memfasilitasi relawan mengajar,” lanjutnya.
Ketiga, adalah program peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru.
“Meliputi peningkatan kualifikasi D4/S1, pelatihan kompetensi guru, peningkatan kesejahteraan melalui sertifikasi,” jelas Mu’ti.
“Nah, poin c (peningkatan kesejahteraan melalui sertifikasi) ini yang kami insyaAllah akan sampaikan itu pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN) pada beberapa minggu yang akan datang,” tambahnya.
Keempat, adalah penguatan pendidikan unggul, literasi, numerasi dan sains teknologi, meliputi pendidikan matematika, sains, teknologi sejak usia dini.
“Kami sudah merancang insyaAllah pendidikan matematika itu akan dimulai dari sejak taman kanak-kanak,” kata Mu’ti.
“Pendirian sekolah unggul dan pengembangan sekolah unggul. Penguatan pendidikan vokasi, kejuruan dan pelatihan,” sambungnya.
Selanjutnya, program prioritas kelima adalah pemenuhan dan perbaikan sarana serta prasarana pendidikan.
Terakhir, keenam, Mu’ti menyebut kementeriannya bakal memberikan atensi pada pembangunan bahasa dan sastra.
Prinsip Partisipasi Semesta
Selain memaparkan sejumlah program prioritas kementeriannya, Mu’ti juga menyampaikan strategi kebijakannya yang berlandaskan pada prinsip partisipasi semesta.
“Strategi yang kami coba lakukan adalah dengan prinsip partisipasi semesta,” kata Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Mu’ti menyebut, prinsip tersebut merujuk pada 20/2023 Pasal 4 ayat (6), yang kurang-lebih berbunyi: “pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.”
Dalam paparannya, Mu’ti menyampaikan terdapat tiga pilar penting dalam partisipasi semesta, yakni kebaruan, kemitraan dan keadilan.