Mendorong Transformasi Pendidikan Tinggi Seni di Era Digital

Mendorong Transformasi Pendidikan Tinggi Seni di Era Digital

MAKLUMAT — Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Prof Dr Fauzan MPd mendorong transformasi pendidikan tinggi seni di Indonesia, yang menurutnya memegang peranan strategis dalam memperkuat identitas budaya.

Hal tersebut disampaikan Wamen Fauzan ketika bertemu dengan Rektor Institus Seni Indonesia (ISI) Denpasar, I Wayan Adnyana, beserta jajaran pimpinan kampus tersebut, Selasa (12/8/2025).

Pendidikan tinggi seni di Indonesia memang dinilai memegang peran strategis dalam memperkuat identitas budaya, sekaligus menjawab tantangan daya saing global. Di tengah revolusi teknologi artifisial, perguruan tinggi seni dituntut tak hanya menjaga kualitas akademik, tetapi juga berinovasi dalam tata kelola kelembagaan dan pengelolaan sumber daya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, tercatat bahwa sektor ekonomi kreatif menyumbang Rp1.300 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Sub-sektor seni, pertunjukan, dan kriya menjadi bagian penting dari pertumbuhan tersebut. Sementara itu, percepatan transformasi digital membuka peluang baru untuk memperkenalkan karya seni Indonesia ke pasar global.

Keragaman dan tradisi seni di tanah air terus berkembang, sementara adopsi teknologi digital semakin memudahkan penyebaran warisan budaya ke audiens internasional.

ISI Denpasar yang berada di pusat industri pariwisata dinilai menjadi salah satu perguruan tinggi yang berada di garda depan pengembangan pendidikan seni berbasis inovasi, dengan mengembangkan kurikulum adaptif, program kolaborasi internasional, hingga pemanfaatan teknologi digital untuk revitalisasi budaya.

Baca Juga  Wamendiktisaintek Fauzan Tekankan Pertingnya Evolusi Individu dan Institusi

Pentingnya Transformasi Kelembagaan

Menghadapi tantangan di era digital saat ini, Wamen Fauzan menandaskan pentingnya strategi transformasi kelembagaan.

“Perguruan tinggi seni harus mampu memadukan kekuatan tradisi dan potensi teknologi. Inovasi pada tata kelola, kurikulum, dan kolaborasi menjadi kunci agar lulusan kita relevan di panggung global,” tandasnya.

Lebih lanjut, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pendidikan tinggi, pemerintah daerah, pelaku industri kreatif, hingga masyarakat, untuk mendorong transformasi perguruan tinggi seni.

Ia menekankan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto dan Mendiktisaintek Prof Brian Yuliarto menaruh perhatian besar dalam pengembangan seni, sehingga dapat menjadi sarana diplomasi yang efektif.

“Bapak Presiden Prabowo dan Pak Menteri Brian menaruh perhatian besar pada diplomasi seni dan budaya Indonesia. Kita semua perlu bergerak bersama agar transformasi ini membawa dampak nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” ajak Wamen Fauzan.

Proyeksi ISI Denpasar

Sejalan dengan itu, Rektor ISI Denpasar I Wayan Adnyana mengungkapkan proyeksi kampus yang akan mencapai titik sehat, di mana transformasi lembaga menjadi kunci.

Menurutnya, penguatan kolaborasi lintas sektor akan menjadi fokus ke depan, mulai dari kerja sama dengan praktisi dan industri kreatif hingga program internasional dengan Polandia.

“Kami ingin karya mahasiswa dan dosen tidak hanya dipamerkan di ruang lokal, tetapi juga menjadi bagian dari percakapan seni dunia,” terang I Wayan Adnyana.

Baca Juga  Anggota Komisi VIII DPR RI Minta Pendamping Haji Perempuan Ditambah
*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *