MAKLUMAT – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Prof Abdul Mu’ti telah memaparkan enam program prioritas kementeriannya, salah satunya untuk mengampanyekan ‘7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat’.
Mu’ti telah memaparkan rencana-rencananya itu dalam forum Rapat Kerja (Raker) Komisi X DPR RI bersama mitra kerjanya pada Rabu (6/11/2024) lalu di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Melalui peluncuran dan kampanye ‘7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat’ itu, Mu’ti berharap dapat menjadi langkah penguatan pendidikan karakter.
Menurut pria yang juga Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu, program tersebut bukan sekadar menyusun kebiasaan-kebiasaan baik, tetapi juga bertujuan untuk membentuk karakter generasi muda Indonesia yang unggul, berintegritas, dan memiliki nilai-nilai moral yang kuat.
Pembentukan Karakter Sejak Dini
Program ini mengusung tujuh kebiasaan yang harapannya akan dapat membentuk karakter positif pada anak-anak Indonesia.
Adapun ‘7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat‘ tersebut mencakup:
1. Bangun pagi,
2. Beribadah,
3. Berolahraga,
4. Gemar belajar,
5. Makan sehat dan bergizi,
6. Bermasyarakat,
7. Tidur cepat.
Menurut Mu’ti, setiap kebiasaan tersebut memiliki makna yang mendalam. Bukan hanya dalam konteks kesehatan secara fisik. Tapi juga dalam pembentukan karakter mental dan moral yang solid.
Melalui kebiasaan-kebiasaan ini, pria asal Kudus, Jawa Tengah itu berharap anak-anak Indonesia dapat memiliki fondasi karakter yang kuat.
Fondasi tersebut, tidak hanya bermanfaat untuk diri mereka sendiri, tetapi juga bagi masa depan bangsa, mengingat anak-anak ini adalah generasi masa depan.
Program ini berfokus pada pembentukan disiplin, tanggung jawab, dan kebiasaan hidup sehat yang akan berlanjut hingga dewasa.
Secara keseluruhan, tujuan besar dari program ini adalah untuk membentuk generasi penerus yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berbudi pekerti dan siap berkontribusi pada masyarakat.
Memperkuat Spiritualitas
Dari sudut pandang agama, kebiasaan yang diterapkan dalam program ini mengandung unsur ibadah yang mendalam.
Kebiasaan bangun pagi dan beribadah, misalnya, adalah sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan.
Agama mengajarkan bahwa setiap tindakan yang dilakukan dengan niat yang tulus, seperti berolahraga untuk menjaga kesehatan tubuh atau makan dengan gizi seimbang, memiliki nilai ibadah.
Dalam konteks ini, kebiasaan-kebiasaan tersebut tidak hanya meningkatkan kualitas hidup fisik tetapi juga mempererat hubungan spiritual anak dengan Sang Pencipta.
Pribadi yang Lebih Terarah
Menurut Prof. Abdul Mu’ti, kebiasaan positif yang ditanamkan sejak dini akan menciptakan pribadi yang tidak hanya berprestasi di dunia tetapi juga memiliki ketakwaan yang tinggi.
Program ini bertujuan untuk menciptakan generasi yang memiliki kedisiplinan dalam menjalankan ibadah, serta menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, kebiasaan-kebiasaan ini juga diharapkan dapat membentuk karakter anak-anak Indonesia agar menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih terarah dalam kehidupan.