30.1 C
Malang
Senin, April 14, 2025
SosokMengenal Hana Catur Wahyuni, Perempuan Tangguh yang Jadi Guru Besar Manajemen Rantai...

Mengenal Hana Catur Wahyuni, Perempuan Tangguh yang Jadi Guru Besar Manajemen Rantai Pasok Umsida

Prof Dr Hana Catur Wahyuni ST MT, saat menyampaikan orasi ilmiah sebagai Guru Besar Bidang Manajemen Rantai Pasok Umsida, Sabtu (12/4/2025). (Foto: Ubay NA)
Prof Dr Hana Catur Wahyuni ST MT, saat menyampaikan orasi ilmiah sebagai Guru Besar Bidang Manajemen Rantai Pasok Umsida, Sabtu (12/4/2025). (Foto: Ubay NA)

MAKLUMAT – Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Prof Dr Hana Catur Wahyuni ST MT, resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Manajemen Rantai Pasok, pada Sabtu (12/4/2025).

Dosen Program Studi (Prodi) Teknik Industri Umsida yang menaruh fokus pada halal supply chain itu, menjadi dosen perempuan kedua di Umsida yang berhasil menyandang status Guru Besar.

Hana dikukuhkan bersama dua Guru Besar Umsida lainnya, yakni Prof Dr Sriyono MM (Bidang Ilmu Manajemen) dan Prof Dr Ir Sutarman MP (Bidang Mikrobiologi Kesuburan dan Kesehatan Tanaman).

Mengenal Hana Catur Wahyuni

Prof Dr Hana Catur Wahyuni ST MT, telah menekuni manajemen rantai pasok yang berfokus pada halal supply chain, sejak mengenyam pendidikan sarjana, yang ia tempuh di Prodi Teknik Industri Universitas Islam Indonesia (UII).

Perempuan kelahiran Nganjuk 1 Juni 1978 itu lantas melanjutkan studi magister dan doktoralnya di program pascasarjana Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan fokus pada bidang yang sama.

Ketertarikan Hana pada manajemen rantai pasok salah satunya karena bidang tersebut melibatkan banyak keterkaitan dengan mengkoordinasikan banyak aktor, mulai dari supplier, distributor, prosesor, hingga retail.

Hana juga menyebutkan alasannya menekuni bidang tersebut karena merupakan salah satu cabang ilmu yang sudah ada sejak lama.

Bidang penelitian yang pernah ia lakukan antara lain terkait pengukuran risiko keamanan pangan dan halal, penentuan prioritas perbaikan kualitas, analisa risiko rantai pasok, analisa peningkatan kualitas, hingga pendampingan sertifikasi halal terhadap sejumlah UMKM, dan lain sebagainya.

Hana mengaku bahwa sejak awal sudah memiliki roadmap karir mulai dari lulus S3, pengajuan lektor, lektor kepala, hingga menjadi guru besar.

Guru Besar Perempuan Kedua di Umsida

Wakil Rektor I Umsida, Prof Hana Catur Wahyuni. (Foto:IST)
Wakil Rektor I Umsida, Prof Hana Catur Wahyuni. (Foto:IST)

Seperti dikatakan di awal, Prof Dr Hana Catur Wahyuni ST MT, merupakan dosen perempuan kedua di Umsida yang berhasil menjadi Guru Besar.

Sosok perempuan pertama yang berhasil menjadi Guru Besar Umsida adalah Prof Andriani EP MS dari Prodi Agroteknologi, yang telah meraih gelar itu sejak tahun 2010 silam.

Menurut Hana, tidak ada perbedaan ataupun batasan gender terkait hal tersebut. Namun, Hana menilai, perempuan memiliki suatu kekhasan yang tidak dimiliki laki-laki, yakni kemampuan untuk memainkan banyak peran atau lebih dari satu peran sekaligus (multitasking).

Perempuan, kata Hana, juga harus bisa mengambil peran di masyarakat. Kesibukan seharusnya tidak menjadi alasan ataupun penghalang bagi perempuan dalam interaksi sosialnya. Menurutnya, perempuan harus lebih peduli dengan dan lebih responsif dengan kondisi sosial, termasuk melalui peran dan kontribusi di Persyarikatan Muhammadiyah.

Hana menegaskan prinsipnya bahwa karir harus tetap lancar, tapi kehidupan di rumah dan masyarakat juga harus tetap berlangsung dan terjaga.

Produktif Riset dan Lahirkan Karya

Sebagai seorang akademisi, Hana terbilang cukup aktif melakukan riset atau penelitian dan menelurkan karya-karya ilmiah, yang bahkan juga telah banyak dirujuk oleh berbagai kalangan.

Beberapa penelitian yang dilakukan Hana di antaranya Model Sistem JaminanProduk Halal melalui Kolaborasi Penta Helix pada Produk UMKM (2024); Model Manajemen Risiko Halal dan Keamanan Pangan berbasis Teknologi Blockchain untuk Rantai Pasok Daging Sapi Mendukung Kemandirian Pangan Komoditas Ruminansia (2024); Integrasi Sistem Jaminan Halal dalam Agroindustri Pangan Lokal: Strategi Peningkatan Produktivitas menggunakan FMEA dan Bayesian Network; serta banyak lagi.

Sejumlah karya jurnal dan artikelnya juga telah terindeks Scopus antara lain Improving Halalness and Food Safety Management Systems in the Indonesian Broiler Supply Chain: an Interpretative Structural Modeling and Bayesian Network Approach (2025); Improving Green Practice Readiness in Indonesian Beef Value Chain (2024); FMEA for Blockchain Design for Food Safety and Halal Risk Mitigation in Meat Supply Chain (2024); dan lain sebagainya.

Tak hanya itu, juga telah menerbitkan sejumlah buku ajar, seperti Supply Chain Management dan Aplikasinya (2024, Umsida Press); Manajemen Teknologi pada Industri (2023, Umsida Press); Pengendalian Kualitas Industri Manufaktur dan Jasa (2020, Umsida Press); dan lain-lain.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer