Menghidupkan Al-Ma’un: PRM dan Lazismu Batuliman Indah Gelar Kajian Islam dan Santunan Yatim-Dhuafa

Menghidupkan Al-Ma’un: PRM dan Lazismu Batuliman Indah Gelar Kajian Islam dan Santunan Yatim-Dhuafa

MAKLUMAT — Dalam semangat kepedulian sosial dan pengamalan nilai-nilai Islam, Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PRM Batuliman Indah bekerja sama dengan Aisyiyah dan Lazismu setempat menggelar Kajian Islam dan Santunan Anak Yatim dan Dhuafa, bertempat di Masjid Muhammadiyah Nurul Muttaqin Gaya Indah, Jumat (11/7/2025) malam.

Kegiatan ini menjadi pengejawantahan nyata dari nilai-nilai Surat Al-Ma’un, yang mengajarkan pentingnya kepekaan terhadap sesama dan kepedulian sosial sebagai bagian dari keimanan.

Ketua Lazismu Batuliman Indah, Muhamad Syahril, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas dukungan para donatur dan tamu yang hadir. Ia menegaskan, dana yang terkumpul bakal disalurkan bagi anak-anak yati dan dhuafa.

Alhamdulillah, berkat dukungan berbagai pihak, telah terkumpul dana sebesar Rp 13.500.000 yang disalurkan kepada 60 penerima manfaat, terdiri dari anak yatim dan dhuafa. Semoga menjadi amal jariyah bagi kita semua,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima Maklumat.id, Sabtu (12/7/2025).

Kepala Dusun Gaya Indah, Arya Amsori, turut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia berharap sinergi antara masyarakat dan organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah dan Aisyiyah terus berlanjut dan memberi manfaat luas.

Di sisi lain, Ketua PRM Batuliman Indah, Hasanuddin, menegaskan pentingnya memfungsikan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat dakwah, pembinaan umat, dan pelayanan sosial.

Puncak acara diisi oleh tausiyah yang disampaikan Ustaz Agus Sholeh. Dalam kesempatan itu, ia mengupas makna mendalam dari Surat Al-Ma’un. Ia mengingatkan bahwa keberagamaan tidak cukup hanya dalam ritual, tetapi harus diwujudkan dalam aksi sosial yang konkret.

Baca Juga  Salurkan Bantuan dan Perkuat Ekonomi Warga Terdampak Tambang di Wadas, Muhammadiyah Tegaskan Keberpihakan

“Orang yang mendustakan agama adalah mereka yang menghardik dan menyakiti anak yatim. Tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Jika keimanan seseorang benar-benar tertanam dalam hati, ia tidak akan membiarkan anak yatim terlantar, dan selalu menganjurkan atau mendorong orang lain membantu kaum miskin,” tandasnya.

“Di sini sebenarnya kunci dari kriteria kedua para pendusta agama. Bagi mereka yang mampu memberi makan orang miskin, maka kewajiban mereka adalah memberi makan. Tapi bagi mereka yang tidak mampu memberi makan orang miskin, maka paling tidak mereka harus menganjurkan orang lain yang mampu untuk melakukan itu,” sambung Ustaz Agus.

Melalui kegiatan tersebut, Lazismu Batuliman Indah menegaskan komitmennya sebagai jembatan amal umat di era modern. Lazismu siap menghimpun dan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) secara profesional, termasuk menjemput langsung dari para dermawan yang ingin menyalurkan bantuannya.

Dengan mengusung semangat “Dari Masjid Kita Bangkit, Menjadi Solusi Umat,” kegiatan ini menjadi cermin kehadiran Muhammadiyah dan Aisyiyah sebagai pelayan umat yang mencerahkan—menghidupkan ruh Islam rahmatan lil alamin di tengah masyarakat.

*) Penulis: Tri Priyo / Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *