22.3 C
Malang
Sabtu, Maret 15, 2025
KilasMenhub Dudy Purwagandhi Prediksi Puncak Arus Mudik Terjadi 28 Maret 2025

Menhub Dudy Purwagandhi Prediksi Puncak Arus Mudik Terjadi 28 Maret 2025

Menhub Dudy Purwagandhi menyampaikan prediksi puncak mudik pada Rapat Pengarahan persiapan penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025 di Jakarta, Jumat (14/3/2025).

MAKLUMAT — Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memperkirakan puncak arus mudik Lebaran tahun ini akan terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025. Pada hari tersebut, diperkirakan sebanyak 12,1 juta orang akan melakukan perjalanan ke kampung halaman. Sementara itu, arus balik diprediksi mencapai puncaknya pada H+5 atau 6 April 2025 dengan potensi pergerakan masyarakat mencapai 31,49 juta orang.

Prediksi tersebut disampaikan dalam Rapat Pengarahan persiapan penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025, Jumat (14/3/2025). Hadir dalam rapat tersebut Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso dan Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Aries Syahbudin.

Menurut Menhub, secara keseluruhan pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun ini diperkirakan mencapai 146,48 juta orang atau setara dengan 52 persen dari total populasi Indonesia. Jawa Barat menjadi daerah asal perjalanan terbanyak dengan jumlah pemudik mencapai 30,9 juta orang (21,1 persen), disusul Jawa Timur (26,4 juta orang atau 18 persen), Jawa Tengah (23,3 juta orang atau 15,9 persen), Banten (7,9 juta orang atau 5,4 persen), dan DKI Jakarta (6,7 juta orang atau 4,6 persen).

Adapun tujuan utama pemudik adalah Jawa Tengah dengan perkiraan jumlah 36,6 juta orang (25 persen), diikuti Jawa Timur (27,4 juta orang atau 18,7 persen), Jawa Barat (22,1 juta orang atau 15,1 persen), Yogyakarta (9,4 juta orang atau 6,4 persen), dan Sumatera Utara (6,2 juta orang atau 4,2 persen).

Moda Transportasi dan Titik Kepadatan

Dalam hal moda transportasi, kendaraan pribadi masih menjadi pilihan utama pemudik dengan jumlah pengguna diperkirakan mencapai 33,69 juta orang (23 persen). Moda lainnya meliputi bus (24,76 juta orang atau 16,9 persen), kereta api antarkota (23,58 juta orang atau 16,1 persen), pesawat (19,77 juta orang atau 13,5 persen), dan sepeda motor (12,74 juta orang atau 8,7 persen).

Sejumlah simpul transportasi diprediksi mengalami lonjakan penumpang. Terminal asal terpadat adalah Terminal Purabaya Surabaya dengan 1,08 juta penumpang, sementara terminal tujuan terpadat adalah Terminal Giwangan Yogyakarta yang diperkirakan melayani 609.450 penumpang.

Untuk moda kereta api, Stasiun Pasar Senen Jakarta menjadi stasiun asal terpadat dengan 4,08 juta penumpang, sementara Stasiun Yogyakarta Tugu menjadi stasiun tujuan terpadat dengan 2,02 juta penumpang.

Di sektor penerbangan, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar diperkirakan menjadi bandara asal terpadat dengan 1,60 juta penumpang, sedangkan Bandara Juanda Surabaya menjadi tujuan utama dengan jumlah penumpang diperkirakan mencapai 3,24 juta orang.

Kebijakan Antisipatif

Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik yang berpotensi menyebabkan kepadatan di simpul transportasi dan ruas jalan, pemerintah akan memberlakukan sejumlah kebijakan. Menhub menyebutkan bahwa langkah-langkah yang diambil antara lain penerapan kebijakan Work from Anywhere (WFA), program mudik gratis, rekayasa lalu lintas, serta pengaturan lalu lintas di daerah-daerah dengan risiko kemacetan tinggi.

“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. Dengan perencanaan yang matang, diharapkan pergerakan masyarakat dapat berjalan dengan aman dan nyaman,” ujar Dudy melansir laman Korlantas Polri.

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer