BPJS Kesehatan Perlu Dirombak Total, Menkes: ‘Jangan Sampai Pasien Keburu Meninggal’

BPJS Kesehatan Perlu Dirombak Total, Menkes: ‘Jangan Sampai Pasien Keburu Meninggal’

MAKLUMAT Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan perlunya perombakan total pada sistem rujukan BPJS Kesehatan. Pasalnya, mekanisme rujukan berjenjang selama ini terlalu bertele-tele dan justru membahayakan nyawa pasien.

Dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Dewas BPJS Kesehatan, DJSN, dan Dirut BPJS Kesehatan, Budi membeberkan contoh kasus pasien serangan jantung yang masih harus melewati rumah sakit tipe C sebelum naik ke fasilitas yang lebih kompeten.

“Untuk kasus tertentu, yang bisa menangani jelas rumah sakit tipe A. Tapi sistem sekarang memaksa pasien muter dari C ke B lalu ke A. Ini berisiko besar bagi pasien,” ujar Budi di Kompleks DPR, Senayan, Kamis (13/11).

Budi mendorong skema rujukan berbasis kompetensi, bukan berbasis tingkatan rumah sakit. Ia menilai cara ini akan menghemat pembiayaan BPJS sekaligus mempercepat penanganan medis.

“BPJS tidak perlu bayar tiga kali. Sekali rujuk saja, langsung ke fasilitas paling mampu. Pasien juga lebih cepat tertolong,” tegas dia.

Ia menyebut, pembenahan rujukan bukan hanya soal efisiensi biaya, melainkan soal keselamatan masyarakat. “Kalau rujukan masih tiga kali lipat begini, pasien bisa keburu meninggal. Lebih baik langsung diarahkan ke tempat yang kompeten sejak anamnesa awal,” katanya.

Budi memastikan evaluasi menyeluruh tengah disiapkan, agar sistem rujukan BPJS benar-benar memprioritaskan keselamatan pasien dan efektivitas layanan kesehatan.

Baca Juga  Calon Jemaah Haji Membludak di Madinah, Ini 5 Larangan Penting di Masjid Nabawi agar Tak Kena Sanksi
*) Penulis: R Giordano

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *