MAKLUMAT – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden New Development Bank (NDB) Dilma Rousseff di Kazan, Rusia, Rabu (23/10/2024).
Pertemuan itu terjadi di sela gelaran KTT BRICS Plus yang berlangsung di Kazan, Rusia, selama dua hari ini, Rabu-Kamis (23-24/10/2024).
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyebut, pertemuan Sugiono dengan Presiden NDB membahas terkait sejumlah program strategis yang pemerintah canangkan.
Di antaranya pembangunan rumah rakyat, perbaikan sanitasi sekolah-sekolah, makan bergizi gratis, hingga transisi energi.
“Menlu menyampaikan program-program tersebut banyak kemiripan dengan program-program bantuan pendanaan NDB,” tulis keterangan Kemlu, Rabu (23/10/2024).
Sejalan dengan NDB
Menurut keterangan tersebut, Presiden NDB menyebut program-program pemerintah Indonesia linier alias sangat sejalan dengan visi NDB. Utamanya untuk melawan ketimpangan.
Sebagai informasi, NDB sendiri adalah semacam multilateral development bank hasil inisiasi negara-neegara pendiri BRICS, yakni Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.
Pembentukan NDB bermaksud untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur serta pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang.
NDB berdiri pada Juli 2014 dengan kantornya yang berpusat di Shanghai, China (RRT) dan Pusat Regional Afrika di Johannesburg, Afrika Selatan.
Sinyal Indonesia Gabung NDB?
Indonesia sebenarnya sudah pernah diundang untuk bergabung dengan NDB sejak tahun 2022.
Namun, hingga kini sepertinya pemerintah masih mengkaji sejumlah hal dan pertimbangan terkait ajakan join NDB tersebut.
Menurut Kemlu, dalam pertemuan dengan Sugiono, Presiden NDB menceritakan sejumlah pengalamannya dalam mendukung program negara-negara anggota awal BRICS.
Misalnya Brasil, yang telah berhasil melaksanakan program-program khususnya untuk program perumahan rakyat dan transisi energi.
“Ia mendorong Indonesia dapat segera bergabung dengan NDB dan menyambut baik potensi kerja sama di masa yang akan datang,” tulis Kemlu.