MAKLUMAT – Langkah awal sudah diambil. PT Merdeka Gold Resources Tbk (MGR), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk, resmi memulai penambangan pertama (first mining) di Proyek Emas Pani, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.
Proses awal berupa pengupasan tanah penutup (overburden stripping) dan pengambilan bijih. Ini bukanlah sekadar rutinitas teknis. Lebih tepatnya penanda resminya operasi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia.
Proyek Emas Pani menyimpan sumber daya lebih dari 7 juta ounces emas dengan umur tambang yang diproyeksikan berlangsung selama beberapa dekade. Namun fokus utama MGR saat ini adalah satu: menghasilkan produksi emas perdana pada kuartal I/2026.
Presiden Direktur MGR, Boyke Poerbaya Abidin, menyebut momen first mining sebagai tonggak penting. “Fase operasi Tambang Emas Pani menandai awal kegiatan penambangan. Selanjutnya fase pelindihan (heap leach), pengolahan, dan produksi emas perdana,” ujarnya.
Bukan Sekadar Penanda Operasi
Pada tahap awal, MGR mengandalkan metode heap leach dengan kapasitas pengolahan 7 juta ton bijih per tahun. Dari skema ini, perusahaan menargetkan produksi sekitar 140 ribu ounces emas per tahun.
Ke depan, fasilitas heap leach akan dilengkapi dengan pembangunan carbon-in-leach (CIL) berkapasitas awal 7,5 juta ton per tahun. Pada 2030, kapasitas itu akan meningkat hingga 12 juta ton per tahun dengan potensi produksi emas puncak mencapai 500 ribu ounces.
Lebih dari sekadar angka, MGR menekankan bahwa keberadaan Proyek Emas Pani akan membawa efek berganda bagi Gorontalo. Lapangan kerja, peluang usaha lokal, serta kontribusi pajak dan royalti bakal tumbuh seiring berjalannya operasi.
“Kami berkomitmen menjalankan operasi yang bertanggung jawab dengan prinsip good mining practices serta standar environmental, social, and governance (ESG) yang tinggi,” tambah Boyke.
Dengan target 2026 sebagai pijakan, MGR berusaha memastikan bahwa Proyek Emas Pani tak hanya menjadi mesin produksi emas jangka panjang, tetapi juga lokomotif ekonomi baru di kawasan timur Indonesia.
